Disini saya mencoba untuk menuliskan apa yang saya tahu mengenai Masa
menjelang hari AKHIR…
“ jika ada kesalahan mengenai penafsiran nya mohon kritik dan saran ,saya
hanya menyimpulkan dari apa yg saya dengar dan saya baca “!!
Smoga bermanfaat dan semakin menambah keimanan kita semua kepada ALLAH
S.W.T
Bissmillah…
Kapan Dajjal Muncul Di
Dunia Untuk Pertama Kali?
Dajjal nama
makhluk itu. Mendengar ceritanya saja kita sempat merasa ngeri, apalagi
menjumpainya. Menurut keterangan dalam hadist bahwa salah satu tanda-tanda
datangnya kiamat adalah keluarnya dajjal. Jika makhluk ini sudah malang
melintang di muka bumi, maka dapat dipastikan kiamat tinggal sejengkal lagi.
Lalu kapan
dajjal keluar dari persembunyiannya? Bisa besok pagi, lusa, setahun kemudian,
atau bahkan berabad-abad mendatang. Rasulullah SAW tidak
menjelaskan secara pasti. Namun Nabi Muhammad SAW memberikan tanda-tanda kapan
makhluk itu datang di tengah-tengah manusia.
Disebutkan dalam hadist bahwa
dajjal pada saatnya nanti akan keluar di wilayah antara Syam (sekarang bernama
negara Syiria) dan Iraq. Tidak begitu jelas apakah di daerah Khurasan atau
sekitar itu. Namun menurut keterangan, dajjal keluar di tempat yang sepi, jauh
dari pemukiman. Mungkin di gurun atau di pulau terpencil, atau tersembunyi di
dalam biara.
Dalam sebuah hadist yang sangat
panjang, diriwayatkan dari Amir bin Syaharil bahwa seusai shalat Rasulullah SAW
duduk di atas mimbar sambil tertawa. Lalu beliau bersabda, “Tetaplah di tempat
shalat masing-masing!” Kemudian Rasulullah SAW bertanya kepada mereka, “Tahukah
kalian, mengapa kalian ku kumpulkan?”
Mereka menjawab, “Allah dan
Rasul-Nya yang lebih tahu.” Rasulullah SAW menjelaskan, “Aku mengumpulkan
kalian bukan karena menginginkan atau menghindari sesuatu. Aku mengumpulkan
kalian karena Tamim ad Dari berbaiat masuk Islam.” Siapakah Tamim ad Dari?
Pengalaman Tamim
Ad Dari Bertemu Dajjal
Tamim ad Dari adalah seorang
Nasrani yang datang kepada Rasulullah kemudian menyatakan diri masuk Islam.
Kepada Rasulullah ia menjelaskan pengalamannya ketika masih memeluk agama
Nasrani. Bahwa Tamim ad Dari pernah bersama 30 orang dari suku Lakhm dan
Judzam. Selama sebulan mereka menaiki perahu dan diombang-ambing gelombang.
Hingga akhirnya Tamim dan kawan-kawannya terdampar di sebuah pulau terpencil.
Tamim dan kawan-kawannya merasa
gembira karena mendapatkan pulau. Namun sayangnya, pulau itu seakan-akan tidak
berpenghuni. Mereka kemudian masuk ke dalam hutan untuk mencari buah-buahan
sekedar buat mengganjal perut. Namun tanpa disangka-sangka Tamim dan
kawan-kawannya melihat makhluk aneh. Makhluk itu berbulu lebat dan berwarna
hitam, sehingga antara punggung dan dadanya hampir tak ada bedanya.
Makhluk itu
bernama Al Jassasah. Dialah yang memberi tahu bahwa di dalam hutan
tersebut terdapat biara. Dan di dalam biara tersebut terdapat dajjal. Tamim dan
kawan-kawan kemudian meninggalkan makhluk yang mirip seperti hantu itu. Mereka
kemudian mencari seorang lelaki yang berada di dalam biara, masih dalam lingkungan
pulau tersebut.
Lelaki yang mereka cari berhasil
diketemukan. Namun mereka benar-benar tercengang karena lelaki tersebut
bertubuh tinggi dan besar. Tamim dan kawan-kawannya seumur hidup belum pernah
melihat orang sebesar itu. Kedua tangan lelaki raksasa itu dibelenggu ke
lehernya. Kedua kakinya diikat rantai besi antara kedua lututnya sampai kedua
mata kakinya. Itulah dajjal yang akan segera keluar dari kerangkengnya.
Mari kita perbaiki iman dan takwa
agar selalu dalam lindungan Allah SWT atas nama agama Islam.
Tanda-tanda Kiamat:
Dajjal Mengaku Sebagai Tuhan
Salah
satu tanda datangnya kiamat adalah
kemunculan Dajjal al Masih di
dunia ini. Semakin hari, makin banyak orang yang mengagumi Dajjal. Pengikutnya
pun terus bertambah. Mereka mengira bahwa Dajjal benar-benar orang yang dapat
dijadikan sebagai tempat bersandar dan orang yang memberi petunjuk kepada jalan
kebenaran. Karena kondisi jaman di saat itu manusia sudah rusak moralnya.
Ajaran agama tidak lagi diamalkan. Kemudian muncul seorang lelaki yang tampak
bijaksana dan memiliki mukjizat, lalu mengaku sebagai nabi. Mereka pun tertarik
untuk menjadi pengikutnya.
Dajjal memang termasuk orang yang
mendapat istidraj, yaitu segala permintaannya dikabulkan oleh Allah. Maka tidak
mengherankan jika ia mampu melakukan sesuatu yang aneh-aneh di mata manusia.
Istidraj itu sebenarnya kemurahan Allah yang jauh dari rahmat tetapi dekat pada
siksa-Nya secara berangsur-angsur. Dalam kata lain, Allah mengabulkan
permintaan dan keinginannya namun disertai dengan ancaman dan siksa. Jika kita
mendapati kenyataan seperti itu, berhati-hatilah! Itu salah satu tanda-tanda
kiamat segera datang.
Oleh karena mendapatkan istidraj
maka setiap ucapan dan tindakan dajjal selalu dikabulkan oleh Allah.
Tanda-tanda kiamat memperlihatkan bila Dajjal memanggil awan, maka datanglah
awan. Saat Dajjal berkata kepada bumi untuk mengeluarkan seluruh simpanan bumi,
maka keluarlah emas, intan, perak, dan mutiara yang tertimbun di dalamnya.
Perhiasan dan barang-barang berharga itu selanjutnya mengikuti kemamapun Dajjal
pergi. Semakin nyatalah tanda-tanda kiamat tersebut di muka bumi saat ini.
Setelah menunjukkan kehebatannya
di depan para pengikutnya, Dajjal berkata dengan lantang, “Wahai manusia,
saksikanlah! Sejak sekarang, aku adalah Tuhan mu dan Tuhan sekalian alam.
Barangsiapa yang ingkar kepadaku, maka dia pasti celaka. Jika sekelompok
penduduk tidak beriman kepadaku, maka mereka akan mendapat celaka. Demikian
Dajjal mengancam. Ancaman tersebut sudah sering kita dengar saat ini dan makin
memperkuat tanda-tanda kiamat kubra segera tiba.
Setelah itu
tubuh Dajjal semakin lama
semakin besar dan tinggi. Semua orang yang melihatnya menjadi terbelalak.
Orang-orang muslim di kampung itu semakin yakin bahwa Dajjal bukanlah manusia
biasa. Pasti ia seorang yang mempunyai ilmu sihir. Sampai-sampai tingginya
melebihi pepohonan yang tumbuh di tempat itu. Itulah salah satu tanda-tanda
kiamat dengan kehadiran Dajjal di muka
bumi dan mengaku sebagai Tuhan.
Dajjal yang tubuhnya menjadi
monster itu bisa dilihat meskipun seseorang berada di tempat yang jauh.
Tubuhnya lebih tinggi dari pepohonan. Sampai-sampai jika ia menyeberang selat,
permukaan laut hanya sepinggangnya saja. Mungkin hal ini hanya perumpamaan saja
untuk memberi contoh tanda-tanda kiamat sudah dekat. Karena dalam kenyataannya,
untuk menyeberangi laut manusia modern sudah banyak terbantu peralatan canggih.
Setiap singgah
di suatu negeri, Dajjal selalu menyatakan jika dirinya adalah
Tuhan. Apabila penduduk negeri itu tidak beriman kepadanya, maka mereka dibuat
sengsara. Bagi yang takut sengsara, mereka memilih bergabung menjadi
pengikut Dajjal yang dikatakan berambut keriting dan sebelah
matanya buta tersebut. Semoga kita bisa menyikapi tanda-tanda kiamat ini dengan
meneguhkan iman dan ihsan dalam agama Islam.
Dajjal Tidak Bisa
Memasuki Mekkah Dan Madinah
Salah
satu pertanda hari kiamat akan
segera datang adalah saat seluruh penguasa negeri di muka bumi telah condong
kepada sistem yang diperintahkan Dajjal. Hanya ada dua kota yang masih
berpegang teguh pada Iman dan Islam, yaitu Mekkah dan Madinah. Hampir seluruh
daratan Arab, kecuali dua kota tersebut, telah dijamah oleh Dajjal dan dikuasai
pengikutnya. Dajjal dan orang-orang sesat memang kesulitan
memasuki kota Mekkah dan Madinah karena kedua kota itu dijaga ketat oleh
malaikat.
Ketika hendak
memasuki kota Madinah, Dajjal diikuti
oleh puluhan ribu orang Yahudi dari bangsa Ashbahan. Namun mereka gagal
memasuki kota Madinah. Mereka hanya bisa berkeliaran di luar kota saja.
Orang-orang mukmin di dalam kota menjadi panik karena merasa dikepung oleh
Dajjal dan anak buahnya. Namun mereka tetap istiqomah dengan cara membaca
sepuluh ayat pertama dari surat Al Kahfi.
Tiba-tiba kota Madinah dilanda
gempa. Orang-orang merasakan bumi berguncang dengan sangat keras. Mereka keluar
dari rumah dan dari gedung-gedung untuk menyelamatkan diri karena mereka takut
rumah atau gedung yang ditempati runtuh. Mereka yang merasa panik kebanyakan
adalah orang-orang kafir dan munafik. Mereka mencemaskan harta kekayaannya
tenggelam di dalam bumi.
Dajjal Menganiaya
Kaum Mukmin Mekkah dan Madinah
Belum hilang rasa kagetnya, bumi
berguncang untuk kedua kalinya. Mereka semakin panik. Dan disusul lagi
guncangan yang lebih kuat. Bangunan-bangunan banyak yang runtuh. Orang mukmin
senantiasa memohon perlindungan kepada Allah melalui doa dan istighfar.
Sedangkan orang-orang kafir dan orang munafik keluar kota Madinah dengan maksud
menyelamatkan diri.
Orang-orang
munafik dan kafir yang keluar dari kota Madinah langsung bergabung dengan
pengikut Dajjal. Mereka merasa lebih senang berkumpul dengan sesama
orang kafir karena Dajjal memberikan kenikmatan dan surga. Padahal sebenarnya
kenikmatan dan surga itu adalah sesuatu yang menjerumuskan dan membinasakannya.
Sebab jika kiamat terjadi, di akhirat kelak orang-orang tersebut justu akan
dimasukkan ke dalam neraka karena kekafiran dan kemunafikan mereka.
Sedangkan
orang-orang mukmin yang berada di luar kota Madinah dan di luar kota Mekkah,
mereka berlari ke dalam goa dan ke gunung untuk menyelamatkan diri dari Dajjal.
Sehingga sangat sedikit orang Arab di saat itu yang berkeliaran. Demikianlah
keadaan Pemerintahan dan negeri-negeri di jaman Dajjal. Orang
mukmin benar-benar dianiaya dan mereka tinggal sedikit. Sedangkan orang kafir
dan munafik bebas melakukan apa saja karena berlindung pada kekuasaan Dajjal.
Dajjal Menetap Selama 40
Hari Di Muka Bumi
Sejak keluar
dari kerangkengnya, Dajjal terus malang melintang di muka bumi. Dajjal berpetualang dari
satu negeri ke negeri lainnya. Penduduk negeri yang disinggahi Dajjal pastilah
berubah keadaannya. Mereka yang munafik, kafir, Yahudi dan Nasrani menjadi kaya
raya dan merasa makmur karena beriman kepada Dajjal. Sedangkan mereka yang
beriman kepada Allah merasa tersiksa. Ada dua kemungkinan yang akan dihadapi.
Jika berhadapan langsung dengan Dajjal, pasti mereka disiksa dan dibunuh. Jika
mampu menghindar, pasti hidupnya menderita.
Oleh karena itu bagi keluarga
mukmin, mereka lebih suka berada di dalam rumah bersama keluarganya. Mereka
menutup rumahnya rapat-rapat. Mereka melarang keluarganya keluar rumah agar
tidak terpengaruh oleh para pengikut Dajjal. Wanita-wanita mukmin dijaga betul
agar tidak melangkah dari pintu rumahnya. Bahkan ada kepala keluarga yang
mengikat keluarganya agar tidak keluar.
Sungguh, keadaan di jaman akhir
sangat menyedihkan bagi orang yang tetap berpegang teguh pada ajaran agama.
Sampai-sampai dikatakan bahwa memegang agama seperti menggenggam bara api. Jika
dilepaskan, ia akan dimangsa Dajjal. Jika dipegang, godaan dan fitnah berupa
kedzaliman akan diterimanya. Peribahasa Jawa mengatakan, “jamane jaman edan,
sing ora edan ora keduman,” Siapa yang tidak ikut gila, maka hidupnya akan
menderita.
Lama Penjajahan
Dajjal Modern
Tidak sedikit orang mukmin yang
melarikan diri, keluar dari negerinya menuju ke tempat-tempat terpencil. Ada
yang melarikan diri ke gunung, goa, ke pantai dan ke dalam hutan belantara.
Pokoknya mereka memilih tempat-tempat yang dianggap memungkinkan menghindari
Dajjal atau para pengikutnya. Teror Dajjal di jaman modern berlangsung melalui
beragam media dan bidang kehidupan. Mulai dari internet, televisi, surat kabar
dan beragam media massa lainnya.
Dajjal tak
henti-hentinya mencari pengikut sebanyak-banyaknya. Ia berkeliaran di muka bumi
selama empat puluh hari. Namun empat puluh hari yang dimaksudkan pada akhir
jaman tidaklah sama dengan tempo waktu sekarang ini. Ada yang menafsirkan waktu
40 hari sama dengan 40 tahun. Namun dalam hadist Rasulullah SAW disebutkan
bahwa 40 hari sama dengan 14 bulan 14 hari. Satu hari rentang waktunya sama
dengan sebulan. Hanya Allah Yang Maha Tahu. Semoga kita mempersiapkan diri
sebaik mungkin dengan memperkuat iman dan takwa.
Pemerintahan Dajjal
Menguasai Negara-negara Di Dunia
Sungguh luar
biasa pengaruh Dajjal terhadap
negeri-negeri di muka bumi. Sebab setiap kali Dajjal singgah di suatu negeri,
maka para penguasa yang ada mulanya memang sudah dzalim itu mengikuti sepak
terjangnya. Artinya, mereka mematuhi apa yang diperintahkan Dajjal. Dajjal
memang tidak menguasai negeri dan menghancurkannya. Tetapi dia menancapkan
kekuasaannya terhadap pemuka negeri agar berbuat dan mengambil keputusan sesuai
kehendaknya.
Mula-mula negeri-negeri orang
Yahudi dan Nasrani dikuasainya. Jika para penguasanya mau beriman kepadanya,
maka Dajjal akan membiarkannya. Bahkan membantu kemakmuran negeri tersebut.
Negeri di bawah kekuasaan Dajjal kemudian memerangi negara-negara muslim di
sekitarnya. Jika negara muslim tidak tunduk kepada negara kafir, maka pasti
dihancurkannya. Lalu ditancapkan sistem pemerintahan kafir. Dengan demikian
orang-orang mukmin di negerinya bagaikan hidup di neraka. Kedzaliman menghimpit
kehidupan mereka.
Pada akhir jaman, negeri-negeri
Islam dapat mudah mengetahui negeri mana yang dikuasai dan negeri mana yang
masih berdaulat. Kadang-kadang Dajjal memberi instruksi kepada negeri kafir
untuk merusak negeri muslim. Jika negeri muslim itu tergolong kuat, maka negeri
kafir memasukkan budaya maksiat yang merusak akhlak. Sehingga sebagian besar
masyarakat muslim terpengaruh budaya kafir, dan akhlak mereka menjadi rusak.
Apabila terdapat ulama di negeri muslim berjuang untuk memerangi kemaksiatan,
maka tak segan-segan negeri kafir menyusupkan mata-mata ke dalamnya lalu
menangkap dan membunuh.
Dajjal Menebarkan
Maksiat Di Negara Muslim
Jika negeri muslim itu tidak
terpengaruh oleh budaya kafir, maka negeri kafir mengirimkan bala tentara untuk
menghancurkannya. Perkebunan mereka dibakar. Kilang-kilang minyak dimusnahkan.
Anak-anak, para perempuan dan orang-orang tua diperangi juga. Namun jika negeri
muslim itu menyerah dan takluk kepada negeri kafir, rakyatnya akan selamat.
Tetapi dengan syarat, orang-orang muslim haruslah mengikuti jejak Dajjal.
Mereka harus berlaku dan bersikap layaknya Dajjal.
Setiap kali Dajjal memasuki suatu
wilayah atau negeri, ia pasti diikuti oleh beribu-ribu orang, bahkan sampai
jutaan. Mereka terdiri dari manusia maupun setan yang menjelma sebagai manusia
untuk menyesatkan umat. Mereka berusaha menjauhkan manusia beriman kepada
Allah. Karena itu, mereka tak henti-hentinya melancarkan pengaruh dan
propaganda. Baik melalui bidang ekonomi, hukum, pendidikan maupun dunia
hiburan.
Cara
mengghindari teror Dajjal yang
disarankan oleh agam Islam adalah dengan membaca sepuluh ayat pertama surat Al
Kahfi. Para lelaki disarankan masuk ke dalam masjid, sementara anak-anak dan
wanita pulang ke rumah masing-masing lalu menutup pintu rapat-rapat. Mereka
lalu membaca surat Al Kahfi dengan cara berulang-ulang. Surat Al Kahfi
merupakan penangkal kejahatan Dajjal. Oleh karena itu, umat mukmin harus
sering-sering membaca surat Al Kahfi.
Segala puji bagi Allah yang telah
menurunkan Al-Quran kepada hamba-Nya. Al Quran berfungsi sebagai bimbingan yang
lurus bagi manusia, untuk memperingatkan akan siksaan yang sangat pedih dari
sisi Allah. Al Quran juga menjadi sumber berita gembira kepada orang-orang
beriman yang mengerjakan amal shalih, bahwa mereka akan mendapat pembalasan
yang baik. Semoga kita membekali diri dengan iman dan takwa agar selalu dalam
iman dan ihsan.
Pemerintahan Dajjal
Menguasai Negara-negara Di Dunia
Sungguh luar
biasa pengaruh Dajjal terhadap
negeri-negeri di muka bumi. Sebab setiap kali Dajjal singgah di suatu negeri,
maka para penguasa yang ada mulanya memang sudah dzalim itu mengikuti sepak
terjangnya. Artinya, mereka mematuhi apa yang diperintahkan Dajjal. Dajjal
memang tidak menguasai negeri dan menghancurkannya. Tetapi dia menancapkan
kekuasaannya terhadap pemuka negeri agar berbuat dan mengambil keputusan sesuai
kehendaknya.
Mula-mula negeri-negeri orang
Yahudi dan Nasrani dikuasainya. Jika para penguasanya mau beriman kepadanya,
maka Dajjal akan membiarkannya. Bahkan membantu kemakmuran negeri tersebut.
Negeri di bawah kekuasaan Dajjal kemudian memerangi negara-negara muslim di
sekitarnya. Jika negara muslim tidak tunduk kepada negara kafir, maka pasti
dihancurkannya. Lalu ditancapkan sistem pemerintahan kafir. Dengan demikian
orang-orang mukmin di negerinya bagaikan hidup di neraka. Kedzaliman menghimpit
kehidupan mereka.
Pada akhir jaman, negeri-negeri
Islam dapat mudah mengetahui negeri mana yang dikuasai dan negeri mana yang
masih berdaulat. Kadang-kadang Dajjal memberi instruksi kepada negeri kafir
untuk merusak negeri muslim. Jika negeri muslim itu tergolong kuat, maka negeri
kafir memasukkan budaya maksiat yang merusak akhlak. Sehingga sebagian besar
masyarakat muslim terpengaruh budaya kafir, dan akhlak mereka menjadi rusak.
Apabila terdapat ulama di negeri muslim berjuang untuk memerangi kemaksiatan,
maka tak segan-segan negeri kafir menyusupkan mata-mata ke dalamnya lalu menangkap
dan membunuh.
Dajjal Menebarkan
Maksiat Di Negara Muslim
Jika negeri muslim itu tidak
terpengaruh oleh budaya kafir, maka negeri kafir mengirimkan bala tentara untuk
menghancurkannya. Perkebunan mereka dibakar. Kilang-kilang minyak dimusnahkan.
Anak-anak, para perempuan dan orang-orang tua diperangi juga. Namun jika negeri
muslim itu menyerah dan takluk kepada negeri kafir, rakyatnya akan selamat.
Tetapi dengan syarat, orang-orang muslim haruslah mengikuti jejak Dajjal.
Mereka harus berlaku dan bersikap layaknya Dajjal.
Setiap kali Dajjal memasuki suatu
wilayah atau negeri, ia pasti diikuti oleh beribu-ribu orang, bahkan sampai
jutaan. Mereka terdiri dari manusia maupun setan yang menjelma sebagai manusia
untuk menyesatkan umat. Mereka berusaha menjauhkan manusia beriman kepada
Allah. Karena itu, mereka tak henti-hentinya melancarkan pengaruh dan
propaganda. Baik melalui bidang ekonomi, hukum, pendidikan maupun dunia
hiburan.
Cara
mengghindari teror Dajjal yang
disarankan oleh agam Islam adalah dengan membaca sepuluh ayat pertama surat Al
Kahfi. Para lelaki disarankan masuk ke dalam masjid, sementara anak-anak dan
wanita pulang ke rumah masing-masing lalu menutup pintu rapat-rapat. Mereka
lalu membaca surat Al Kahfi dengan cara berulang-ulang. Surat Al Kahfi
merupakan penangkal kejahatan Dajjal. Oleh karena itu, umat mukmin harus
sering-sering membaca surat Al Kahfi.
Segala puji bagi Allah yang telah
menurunkan Al-Quran kepada hamba-Nya. Al Quran berfungsi sebagai bimbingan yang
lurus bagi manusia, untuk memperingatkan akan siksaan yang sangat pedih dari
sisi Allah. Al Quran juga menjadi sumber berita gembira kepada orang-orang
beriman yang mengerjakan amal shalih, bahwa mereka akan mendapat pembalasan
yang baik. Semoga kita membekali diri dengan iman dan takwa agar selalu dalam
iman dan ihsan.
Kemunculan dan Ciri-ciri
Imam Mahdi
Pada saat
orang-orang mukmin di luar kota Madinah dan Mekkah lari ke gunung-gunung dan ke
hutan-hutan. Mereka meninggalkan kampung halamannya secara diam-diam dan tidak
berkelompok, sehingga Dajjal dan pengikutnya tidaklah
dapat mencium jejaknya. Namun jika berkelompok, seringkali dapat diketahui dan
dikejar oleh Dajjal. Kehadiran Dajjal benar-benar menyiksa kaum muslim.
Ketika itu
orang-orang mukmin dalam jumlah besar bereksodus ke gunung. Hal ini tentu saja
diketahui oleh orang-orang kafir. Orang-orang mukmin yang berada di atas gunung
itu kemudian bersama-sama membaca ayat-ayat pertama surat Al Kahfi.
Dengan begitu Dajjal dan pengikutnya tertahan di kaki bukit. Mereka tidak bisa
mencapai gunung tempat orang-orang mukmin berkat manfaat bacaan sepuluh ayat
pertama surat Al Kahfi.
Suatu ketika,
dua orang mukmin turun gunung untuk mencari mata air. Setelah mendapatkan air,
mereka kembali naik ke gunung untuk menemui teman-temannya. Namun di tengah
perjalanan, ia dikejutkan oleh hatif (suara dari langit tanpa rupa) yang
berbunyi, “Wahai sekalian manusia, sesungguhnya dari desa Karimah, Imam
Mahdi telah muncul. Ia sekarang di kota Mekkah!”
Dua lelaki itu menghentikan
langkah dan masing-masing saling memandang. Mereka heran mendengar suara tanpa
rupa. Seakan-akan suara itu memenuhi langit dunia. Setelah mengabarkan kepada
kaum mukmin lainnya, mereka mengajak dua orang mukmin lain untuk bergegas pergi
ke Karimah untuk menemui sosok yang bernama Imam Mahdi. Ternyata di desa itu
sudah banyak orang. Mereka melihat seperti lautan manusia.
Ciri-ciri Dan
Identitas Imam Mahdi
Keempat orang
tersebut benar-benar heran. Begitu cepat kabar tentang turunnya Imam Mahdi
sampai ke telinga kaum mukmin lainnya. Setelah mencari tahu, ternyata mereka
datang dari segala penjuru tempat. Keempat orang tersebut kemudian merangsek ke
depan agar bisa mengetahui secara jelas bagaimana sosok dan ciri-ciri
tubuh Imam Mahdi. Apakah benar yang dilihat banyak orang di desa Karimah
itu juru selamat, sang Imam Mahdi? Setelah berjuang dengan cara menerobos dari
himpitan banyak orang, akhirnya ia bisa mendekat ke tempat Imam Mahdi berada.
Imam Mahdi
memiliki ciri-ciri bertubuh tinggi dan besar. Usianya masih muda. Kulitnya
tidak terlalu kuning dan tidak terlalu putih, seperti kulit bangsa Arab pada
umumnya. Di pipi kanannya terdapat tahi lalat. Nama asli Imam Mahdi adalah
Ahmad. Konon, Imam Mahdi masih keturunan Hassein bin Fatimah. Jadi, Imam Mahdi
masih memiliki garis keturunan dengan Nabi Muhammad SAW. Orang-orang yang
berasal dari keturunan Nabi Muhammad dikenal memiliki keistimewaan dalam
hidupnya.
Keempat orang
mukmin tersebut tidak sempat berkenalan atau bersalaman dengan Imam Mahdi
karena Imam Mahdi tampaknya sibuk menyambut tamu. Mereka kemudian meninggalkan
desa Karimah dan kembali ke gunung tempat teman-teman mukmin berada. Mereka
mengajak meninggalkan tempat tersebut dan menuju ke Mekkah untuk menyelamatkan
diri. Mekkah dan Madinah adalah dua kota yang tidak bisa dijangkau oleh Dajjal.
Itulah tempat tujuan umat mukmin menyelamatkan diri dari kejaran Dajjal.
Orang-orang pun bergegas menuruni
gunung dan melakukan perjalanan di malam hari menuju Mekkah. Di desa Karimah
mereka bergabung dengan orang-orang mukmin yang ingin berlindung dari
kedzaliman Dajjal. Imam Mahdi menyambut mereka dengan senang hati. Selanjutnya,
Imam Mahdi mengumpulkan para pemuda pemberani untuk melawan teror yang
dilakukan Dajjal di muka bumi.
Imam Mahdi Dan 313
Waliyullah Berperang Melawan Dajjal
Dalam artikel
sebelumnya, kita sudah membahas ciri-ciri fisik Imam Mahdi.
Hari-hari semenjak kemunculannya, Imam Mahdi selalu sibuk menerima tamu. Mereka
berasal dari berbagai penjuru dunia. Sebagian besar adalah para ulama dan
waliyullah. Sedangkan orang-orang mukmin ada juga yang datang sekedar melihat
dan berkerumun bagaikan semut yang mendatangi gula. Imam Mahdi benar-benar
sibuk. Namun ia merasa senang karena banyak ulama yang datang untuk
mendiskusikan tentang permasalahan agama dan akhlak manusia di jaman akhir.
Setiap ulama Islam di dunia
merasa khawatir terhadap kondisi orang-orang mukmin yang nasibnya teraniaya.
Islam di jaman akhir hanya tinggal nama. Al Quran hanya tinggal tulisan.
Masjid-masjid banyak yang kosong, sepi bagaikan kuburan. Menusia mengaku
sebagai muslim tetapi akhlaknya jauh dari dari akhlak muslim. Mereka suka
melakukan kegiatan maksiat. Itulah yang menjadi tugas ulama untuk menegakkan
kebenaran di muka bumi dan tentu saja tidak mudah dilakukan.
Orang Islam yang benar-benar
beriman kepada Allah tinggal sedikit. Dalam kelompok kecil itu mereka
menderita. Mereka selalu dikejar-kejar oleh Dajjal. Jika kebetulan mereka
tertangkap, maka dipaksa untuk beriman kepadanya. Seandainya menolak, tentu
orang itu akan disiksa. Untunglah, orang-orang yang datang ke hadapan Imam
Mahdi termasuk sisa-sisa orang beriman yang selamat dari kedzaliman Dajjal.
Dari sinilah dimulai kebangkitan umat mukmin di zaman akhir.
Imam Mahdi
Menyatukan Umat Mukmin Akhir Zaman
Imam Mahdi merasa senang dengan
kedatangan umat mukmin tersebut. Umat mukmin tersebut datang dari seluruh
penjuru dunia. Mereka berasal dari bangsa-bangsa yang berbeda. Namun mereka
memiliki satu tekad di dada, yaitu iman dan Islam. Untuk itu, Imam Mahdi ingin
mengetahui secara detail 313 orang tersebut berasal dari wilayah mana saja.
Satu per satu dari mereka kemudian menerangkan dari mana mereka berasal. Dengan
demikian, Imam Mahdi bisa menentukan dan memberi tugas sesuai dengan daerahnya
masing-masing.
Setelah melakukan sidang yang
cukup lama, akhirnya mereka mendapat pembagian tugas. Masing-masing ulama dan
waliyullah itu diangkat menjadi gubernur di daerahnya sendiri-sendiri. Mereka
diangkat menjadi gubernur untuk memimpin wilayah tertentu. Mereka dilarang
mengharap kedudukan dan harta benda. Para waliyullah yang berjumlah 313 orang
tersebut bertugas menegakkan syariat Islam di wilayahnya masing-masing.
Imam Mahdi cukup berhati-hati
dalam menunjuk dan mengangkat wakil-wakilnya di setiap negara. Ia memilih
orang-orang yang cakap, menguasai ilmu syariat Islam dan imannya tidak
diragukan lagi. Dari ratusan wakilnya itu, sebagian besar berasal dari bangsa
Ajam (selain bangsa Arab). Imam Mahdi meminta agar hukum Islam benar-benar
diterapkan agar umat manusia mendapatkan keadilan, kesejahteraan dan kedamaian
hidup.
Orang-orang
mukmin yang memenuhi desa Karimah kemudian secara berkelompok meninggalkan
tempat itu. Suasana di desa Karimah menjadi sepi. Imam Mahdi dan beberapa orang
kepercayaannya masih berada di sana. Imam Mahdi kemudian merencanakan sesuatu.
Imam Mahdi mengajak pergi menuju negara Iran. Disana Imam Mahdi mengumpulkan
orang-orang mukmin yang pemberani. Lalu dibentuklah pasukan tentara yang siap
berjihad memerangi kedzaliman Dajjal di muka
bumi.
Kunjungan Imam Mahdi Ke Negara
Iran
Di Iran, Imam
Mahdi mendapat sambutan luar biasa dari orang-orang mukmin. Namun orang-orang
munafik dan kafir merasa tidak suka atas kehadiran Imam Mahdi.
Orang-orang munafik dan kafir yang menjadi pengikut Dajjal itu pun diam-diam
menyusun rencana busuk untuk menghancurkan Imam Mahdi maupun orang mukmin.
Namun mereka tidak bisa berbuat banyak, karena Dajjal masih melanglang buana ke
negeri yang jauh.
Dibantu oleh
para wakilnya yang merupakan ulama dan waliyullah, dalam waktu singkat Imam
Mahdi berhasil merekrut para pemuda yang tangguh dan pemberani. Mereka dijadika
tentara yang kelak akan memerangi orang-orang kafir dan pengikut Dajjal yang
dzalim itu. Pasukan perang tersebut dijalankan atas nama agama, bukan untuk
tujuan penguasaan sumber-sumber ekonomi negara Iran.
Setelah pasukan perang terbentuk
dan dianggap tangguh untuk melakukan pertempuran, maka Imam Mahdi meyakinkan
kepada mereka untuk menjadikan dunia ini aman, sejahtera dan damai bagi umat
manusia. Strategi yang digunakan oleh Imam Mahdi adalah memperingatkan kepada
orang-orang kafir dan munafik pengikut Dajjal itu untuk segera kembali beriman
kepada Allah.
Imam Mahdi
Membersihkan Negara Iran Dari Kekuasaan Dajjal
Jika para pengikut Dajjal
menyatakan diri beriman kepada Allah dan kepada Rasulullah Muhammad, maka
pasukan Imam Mahdi tidak boleh menyakitinya atau membunuhnya. Namun jika mereka
menolak atau melawan, maka pasukan Imam Mahdi boleh berbuat apa saja. Tapi Imam
Mahdi mengatakan agar apapun cara tersebut hendaknya dilakukan dengan cara-cara
Islami.
Imam Mahdi
kemudian mengatur strategi dengan para panglima perang. Maka dapat ditentukan
kapan mulai bertindak dan wilayah mana yang menjadi obyek sasaran. Mula-mula
Imam Mahdi bersama pasukannya menentukan daerah Iran yang pertama harus
dilakukan pembenahan. Pasukan tersebut kemudian berhadapan dengan orang-orang
munafik dan kafir. Setelah diperingatkan, justru orang-orang yang menjadi pengikut Dajjalitu
melakukan perlawanan. Terjadilah peperangan sengit.
Namun pada akhirnya kemenangan
berada di tangan pihak bala tentara Imam Mahdi. Di negeri Iran, orang-orang
munafik dan kafir habis sama sekali. Tinggallah orang-orang yang tetap teguh
pendiriannya memegang iman dan Islam. Imam Mahdi kemudian meminta kepada
wakilnya di negeri itu (semacam gubernur) untuk segera mendirikan negara Islam
dan menerapkan syariat agama Allah.
Pemerintahan Islam Di
Bawah Kepemimpinan Imam Mahdi
Imam Mahdi meminta laporan dari
para wakilnya yang ditugaskan menjadi gubernur di negeri-negeri lain. Laporan
itu mencakup keadaan orang-orang kafir dan munafik disana, serta sampai
seberapa banyak jumlahnya. Dari laporan yang masuk kemudian dianalisa sehingga
dapat diketahui negeri mana yang harus didahului untuk ditangani terlebih dulu.
Artinya, jika di suatu negeri itu orang kafir, munafik dan pengikut Dajjal
berjumlah lebih banyak daripada umat mukmin, maka pasukan Imam Mahdi dikirim
kesana.
Dalam waktu yang tidak terlalu
lama, negeri-negeri yang berada pemerintahan Imam Mahdi telah menjadi aman.
Sebagian kecil orang kafir yang menjadi pengikut Dajjal kembali beriman dan
melaksanakan syariat Islam sebagaimana hukum yang diterapkan dalam
Pemerintahan. Di bawah pemimpin gubernur yang notabene wali atau ulama, dan
diterapkannya syariat Islam, maka umat Islam menjadi aman dan damai. Hadist
riwayat Imam Abu Daud menerangkan:
“Imam Mahdi itu lebar dahinya,
mancung hidungnya. Seluruh isi bumi olehnya dipenuhi dengan kejujuran dan
keadilan, yang sebelumnya bumi ini penuh kedzaliman dan penganiayaan. Imam
Mahdi menegakkan syariat Islam, serta menghidupkan apa-apa yang tercecer dari
sunah Rasulullah SAW. Sejak itu Islam menjadi jaya dan luhur kalimatnya, yakni
di masa kekuasaan Imam Mahdi tersebut, sehingga dapatlah diterapkan
pemerintahannya di atas bumi.”
Imam Mahdi
Menjalankan Pemerintahan Syariat Islam
Para gubernur
yang ditunjuk oleh Imam Mahdi berusaha keras untuk mengembalikan keamanan
seperti semula. Dengan demikian rakyatnya tidak merasa was-was lagi. Setelah
seluruh negeri di bawah Pemerintahan Imam Mahdi menjadi aman,
maka kebijaksanaan berikutnya adalah agar seluruh waliyullah dan ulama yang
ditunjuk sebagai gubernur harus meningkatkan taraf ekonomi rakyatnya.
Ketika itu setiap gubernur yang
memerintah di wilayahnya masing-masing menerapkan hukum-hukum Islam. Keadilan
pun berdasarkan syariat Islam. Oleh karena itu, siapa saja yang terbukti
mencuri, maka tangannya harus dipotong. Siapa saja yang terbukti berzina, maka
mereka harus menerima hukuman rajam.
Sesungguhnya,
yang terkena hukuman semacam itu kebanyakan orang-orang munafik. Secara
lahiriah mereka mengakui bahwa hanya Allah yang wajib disembah sebagai Tuhan.
Namun diam-diam hatinya masih terikat dengan Dajjal. Diam-diam ia
melakukan kemaksiatan. Namun karena negeri tersebut telah diperintah oleh
seorang waliyullah yang berpegang pada syariat Islam, maka orang-orang semacam
itu tidak bisa lolos dari keadilan.
Peraturan Hukum
Dan Ekonomi Jaman Imam Mahdi
Perlahan tapi pasti, suasana
keamanan menjadi kondusif. Tidak ada lagi orang yang mencuri. Masyarakat
menyimpan harta bendanya tanpa diliputi rasa was-was. Walaupun semalam suntuk
pintu rumah dibuka pun tak akan ada barang yang hilang.
Tempat-tempat
maksiat pada jaman pemerintahan Imam Mahdi sudah tidak ada
lagi. Orang telah sadar betul bahwa maksiat adalah dosa. Sedangkan bagi orang
munafik, meskipun mereka tidak takut adzab Allah, tetapi takut terhadap ancaman
hukuman negara yang berdasarkan syariat Islam itu. Sehingga dengan terpaksa
mereka menahan diri.
Begitu pula di bidang
perekonomian dan perdagangan. Kini tidak ada lagi pedagang yang menipu pembeli.
Tidak ada lagi perbuatan mengurangi timbangan atau ukuran. Mereka melakukan
jual-beli dengan ikhlas dan terbuka. Masing-masing menjaga diri dari sesuatu
yang diharamkan oleh syariat agama Islam.
Pendek kata, antara orang yang
satu dengan yang lainnya tidak lagi saling curiga. Mereka sama-sama
berprasangka baik karena masing-masing orang mempunyai sifat amanah dan jujur.
Keadaan demikian itulah yang dijumpai dimana-mana. Masyarakat menjadi rukun dan
tenteram.
Kebangkitan Islam Di
Bawah Pemerintahan Imam Mahdi
Orang-orang
mukmin yang sebelum kedatangan Dajjal telah dipinggirkan oleh orang-orang
munafik dan kafir, mendapatkan kembali hak-hak mereka di bawah Pemerintahan
Imam Mahdi. Pada saat sebelumnya, perekonomian orang-orang mukmin
sepertinya dijajah. Kehidupan mereka menjadi tertindas dan miskin. Mereka
termasuk kelompok yang dipinggirkan dan tidak dihargai.
Ditambah lagi ketika kedatangan
Dajjal, orang-orang mukmin mendapat teror dan intimidasi. Kemana saja kaki
berpijak, mereka tak pernah merasa aman. Mereka dikejar-kejar pengikut Dajjal.
Orang-orang mukmin benar-benar menghadapi cobaan yang sangat berat. Tetapi
ketika Imam Mahdi muncul, mereka menjadi damai, aman, dan sejahtera.
Kebangkitan
Perekonomian Islam
Islam semula dihinakan oleh
orang-orang kafir. Sebab para pemeluk Islam hanya sebatas pengakuan. Sedangkan
orang-orang yang beriman dan benar-benar ‘kaffah’ berada dalam taraf sosial
marginal (pinggiran). Bahkan setiap ada kekacauan, orang Islam yang dituduh
sebagai biang keladinya. Namun setelah kedatangan Imam Mahdi dan tatanan
Pemerintahan menggunakan syariat Islam, maka agama yang dibawa Rasulullah SAW
itu kembali bersinar.
Sistem perekonomian Islam benar-benar
diterapkan. Tidak ada lagi riba dan tidak ada lagi uang berbunga. Bank-bank
memberi pinjaman tanpa meminta bunga. Hasilnya, tidak dijumpai lagi kesenjangan
sosial. Yang mana sebelumnya perekonomian dikuasai oleh kafir dan orang Yahudi,
praktek riba atau rentenir tumbuh subur dimana-mana.
Sistem ekonomi riba sangat
merugikan masyarakat karena menjadikan orang kaya semakin kaya, sedangkan yang
miskin semakin jatuh terhimpit utang. Keadaan itu membuat kesenjangan sosial
yang begitu menyolok. Namun ketika diterapkan perekonomian Islam, tak ada lagi
kesenjangan sosial.
Pemerintahan
Islam Menghapus Kesenjangan Sosial
Pemerintahan
Imam Mahdi mengutamakan sikap agar sesama manusia saling menolong.
Orang kaya tidak lagi menyimpan hartanya, sebab mereka sadar betul jika uang
disimpan berarti tidak bermanfaat bagi orang lain. Karena itu, mereka kemudian
memanfaatkan hartanya sebagai pinjaman modal tanpa bersyarat bagi orang-orang
tidak mampu. Orang yang mendapat pinjaman pun sangat jujur dan amanah.
Dalam waktu yang tidak terlalu
lama golongan sosial yang tergolong miskin bisa berubah menjadi sejahtera.
Tidak dijumpai lagi pengemis. Akhirnya semua orang ingin bersedekah. Mereka
ingin membantu dan memberikan sesuatu kepada saudara-saudaranya. Diterangkan
dalam hadist Imam Muslim:
“Imam Mahdi dikaruniai ketetapan
kekuasaan, di masa pemerintahannya amat luaslah rejeki umat, karena memang
betul-betul berlaku adil dan banyak pula harta yang diberikan. Ia
menyebar-nyebarkan harta itu dengan merata sekali, tanpa menghitung jumlahnya
sama sekali.”
Demikianlah
keadaan masyarakat di jaman Imam Mahdi yang senantiasa damai,
rukun, dan sejahtera. Meskipun demikian, orang-orang munafik dan kafir masih
berkeliaran secara diam-diam. Mereka berharap agar Dajjal yang pergi
ke suatu tempat segera kembali agar dapat menolongnya.
Turunnya Nabi Isa Di
Kota Damaskus Negara Syria
Ternyata tugas
Imam Mahdi menghapus kekuasaan Dajjal di muka bumi belum selesai. Setelah
negara Iran kembali menegakkan syariat agama Islam, Imam Mahdi dan pasukannya
melanjutkan melawan golongan orang-orang kafir di daerah Bani Hasyim.
Di saat mereka bertempur,
tiba-tiba Dajjal dan pasukan yang mengikutinya datang juga ke tempat itu. Tentu
saja Imam Mahdi dan para mujahidin kewalahan. Mereka terus terdesak hingga
akhirnya sampai di dekat Gunung Dukhan. Disana Dajjal terus mengejar-ngejar.
Imam Mahdi dan para pejuangnya menyelamatkan diri ke gunung itu sambil membaca
ayat-ayat pertama surat Al Kahfi sehingga Dajjal tidak mampu lagi mengejarnya.
Pasukan Dajjal membiarkan Imam
Mahdi dan pejuangnya mengungsi ke gunung. Dajjal berpikiran bahwa Imam Mahdi
dan kaum mukmin akan segera kehabisan bahan makanan sehingga akan turun gunung.
Dajjal kemudian mengajak para pengikutnya pergi dari gunung Dakhan. Imam Mahdi
dan tentaranya bisa melihat dengan jelas kepergian Dajjal. Mereka kemudian
bersujud syukur kepada Allah.
Ketika bangkit
dari sujud, mereka mendengar suara dari langit bahwa saat itu Nabi Isa AS telah
turun ke dunia. Seketika itu, mereka ramai membicarakan tentang apa yang baru
saja di dengarnya. Begitu pula Imam Mahdi, ia merasa
heran terhadap suara itu. Jika memang Nabi Isa telah turun ke bumi, maka
pertanda dunia ini akan menjadi damai. Dajjal tak lama lagi akan lenyap dari
muka bumi.
Nabi Isa Turun di
Kota Damaskus
Dikabarkan kepada mereka bahwa
Nabi Isa alaihis salam turun langsung di menara putih yang berada di sebelah
timur kota Damaskus, ibukota negara Syria. Tentang turunnya Nabi Isa
sebagaimana diterangkan dalam hadist berasal dari An Nuwwas bin Sam’an ra, Dia
berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda yang artinya:
“Ketika Dajjal sedang berbuat
kerusakan seperti itu, Allah Azza wa Jalla mengutus Isa bin Maryam turun di
dekat menara putih di sebelah timur Damaskus dengan mengenakan pakaian dua
warna sambil meletakkan dua telapak tangannya pada sayap dua malaikat. Apabila
ia tundukkan kepalanya, hujan pun turun. Jika ia angkat tangannya, maka
butiran-butiran mutiara berjatuhan dari kepalanya. Orang-orang kafir tidak
mencium bau napasnya seperti orang mati, dan bau napasnya bisa dicium sejauh
mata memandang. Dia mencari Dajjal sehingga ditemukannya di pintu gerbang Kota
Ludd, lalu Dajjal dibunuhnya.” (HR. Muslim).
Pasukan Imam
Mahdi setuju untuk menuruni Gunung Dukhan dan
bergegas menuju ke Syria. Ternyata di Damaskus telah banyak orang yang
sama-sama ingin mengetahui wajah Nabi Isa. Semakin lama semakin
banyak orang yang datang. Mereka juga mendengar tentang kabar turunnya Nabi
Isa. Orang yang datang bagaikan air mengalir, hingga kota itu menjadi penuh
sesak. Tidak sedikit orang yang jatuh pingsan karena berdesak-desakan. Bahkan
ada pula yang meninggal dunia. Sungguh luar biasa daya tarik Nabi Isa ketika
kemunculannya kembali di dunia.
Pertemuan Nabi Isa
Dengan Imam Mahdi Di Syria
Pada mulanya
Imam Mahdi merasa kesulitan untuk menemui Nabi Isa as. Namun setelah berjuang
keras, menyelinap di sela-sela orang yang berdesakan, akhirnya Imam Mahdi bisa
menemui Nabi Isa.
Konon
pertemuan Imam Mahdi dan Nabi Isa berlangsung
di dalam masjid jami’ Bani Umayyah yang berada di kota Damascus, pada waktu
menjelang ashar. “Wahai Nabiyullah Isa bin Maryam. Aku adalah Imam
Mahdi yang diutus oleh Allah untuk mengembalikan akhlak manusia kepada syariat
Islam, “ ujar Imam Mahdi memperkenalkan diri.
Imam Mahdi
kemudian menceritakan bahwa ia telah mengangkat para ulama dan waliyullah untuk
menjadi gubernur di berbagai negeri. Imam Mahdi juga memerangi orang-orang
kafir dan munafik pengikut Dajjal. Meskipun menghadapi kendali, namun hal itu
bukanlah berarti. Tetapi pada akhirnya pasukan perang Imam Mahdi berhadapan
dengan Dajjal sehingga terdesak ke Gunung Dukhan. Nabi Isa setuju bahwa Dajjal harus
diperangi bersama-sama.
Nabi Isa Bersatu
Dengan Imam Mahdi Melawan Dajjal
Demikianlah pertemuan Nabi Isa
dan Imam Mahdi terasa begitu menyenangkan. Hingga akhirnya Imam Mahdi, Nabi Isa
dan beberapa ulama bermalam di Masjid Bani Umayyah. Semalam suntuk mereka
berdiskusi dan mengadakan rapat untuk menentukan langkah-langkah berikutnya
demi menegakkan syariat agama Islam di muka bumi.
Ketika menjelang pagi,
sayup-sayup mereka mendengar suara adzan. Konon, yang mengumandangkan adzan
waktu itu adalah malaikat Jibril. Suara adzan itu bersamaan dengan keluarnya
cahaya dari timur, yaitu fajar shadiq. Tak lama kemudian, terdengar pula suara
iqamah.
Para ulama yang berada di dalam
masjid telah bersiap-siap menunaikan shalat. Begitu juga ribuan manusia di luar
masjid, mereka pun mendengar suara iqamah. Maka sholat berjamaah subuh
dilaksanakan. Imam Mahdi didaulat untuk menjadi imam. Sedangkan Nabi Isa, para
waliyullah dan umat mukmin sebagai makmum.
Persiapan Nabi
Isa Melawan Dajjal di Palestina
Sementara itu, Dajjal dan para
pengikutnya telah sampai di negeri Palestina. Disana ia dan pengikutnya
mengejar-ngejar orang mukmin. Tidak sedikit yang dibunuh dan dilemparkan ke
neraka buatannya. Anak-anak, wanita dan orang tua mereka bunuh tanpa ampun.
Bagi pria mukmin yang masih hidup, mereka disiksa dan disuruh mengakui Dajjal
sebagai Tuhan.
Berita tentang keadaan yang
mencekam di Palestina tersebut sampai pula ke telinga Nabi Isa. Bersama dengan
orang-orang pilihan yang menjadi pembantunya, Nabi Isa kemudian pergi kesana
untuk menolong kaum mukmin yang dikejar-kejar Dajjal. Ia menghibur dan memberi
semangat kepada orang-orang mukmin tersebut. Sebagaimana diterangkan dalam
hadist dari An Nuwwas bin Sam’an bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Kemudian Isa bin Maryam
mendatangi suatu kaum yang dilindungi oleh Allah dari Dajjal, lalu Isa bin
Maryam mengusap wajah mereka dan memberikan kepada mereka mengenai derajat
mereka di surga.” (HR. Muslim).
Nabi Isa kemudian menyelamatkan
orang-orang mukmin di tanah Palestina. Mereka diajak pergi ke bukit agar tidak
tersentuh oleh Dajjal maupun pengikutnya. Setelah mengantarkan umat Islam ke
tempat yang aman, Nabi Isa kemudian mempersiapkan diri menumpas pasukan Dajjal.
Nabi Isa Menumpas Dajjal
Di Palestina
Kemudian Nabi
Isa mempersiapkan diri untuk melawan pasukan Dajjal dengan bantuan para prajurit
Islam yang setia membela agama Allah. Baru kali ini Nabi Isa melihat makhluk
yang bertubuh tinggi besar bagaikan monster. Ia menatap lekat-lekat.
Ketika melihat
tulisan ‘kafir’ di kening makhluk itu, maka Nabi Isa semakin yakin bahwa orang
yang berada dihadapannya adalah Dajjal. Apalagi para
pengikutnya memberitahukan bahwa makhluk itu memang Dajjal yang selama ini
mondar-mandir membuat kerusakan di muka bumi.
Sebenarnya Dajjal tahu siapakah
sebenarnya lelaki yang berkat di hadapannya. Hatinya sudah ciut, tetapi untuk
mengulur waktu dalam mencari siasat melarikan diri, maka Dajjal terus
berbicara.
Akhirnya Nabi Isa melawannya.
Dajjal ketakutan dan melarikan diri ke arah tenggara kota Palestina. Gerakannya
sangat cepat bagaikan angin. Para pengikutnya tertinggal di belakang. Mereka
terpaksa berhadap-hadapan dengan pengikut Imam Mahdi.
Dajjal Tertelan
Bumi Di Kampung Lud
Sementara itu, Nabi Isa terus
mengejar kemana perginya Dajjal si pembohong besar itu. Kira-kira 3 kilometer
dari Palestina, tepatnya di daerah Babilud, Nabi Isa berkata kepada bumi,
“Wahai bumi, telanlah tubuh Dajjal!”
Dengan sangat ajaib, terjadilah
gempa yang membuat tanah tempat berpijak Dajjal jadi terbelah. Kaki Dajjal
terperosok ke dalam tanah. Seketika itu pula, tanah menjepitnya. Dajjal tidak
bisa bergerak atau menggeser tubuhnya. Tanah tempat terjepitnya kaki Dajjal itu
dahulu merupakan bekas kampung kaum Lud yang terkena azab Allah.
Wajah Dajjal tampak sangat
ketakutan. Apalagi Nabi Isa as menatap lekat-lekat. Tubuh yang tinggi besar dan
perkasa itu seakan-akan tiada berdaya sama sekali. Keangkuhan dan kesombongan
Dajjal selama ini luruh bagaikan daun kering.
Padahal sebelumnya, kemana-mana
Dajjal mengaku sebagai Tuhan. Ia memamerkan kesaktian sihirnya dan mampu
memerintahkan alam sekehendaknya. Namun sekarang, di hadapan Nabi Isa, ia
bagaikan kelinci di hadapan harimau.
Dajjal Mati Di
Tangan Nabi Isa
Seakan-akan Nabi Isa tak memberi
kesempatan kepada Dajjal untuk membela diri. Ia terus berkata, “Wahai pembohong
besar! Sudah berapa lamakah engkau hidup di dunia ini? Sudah berapa banyak
negeri yang kau singgahi? Berapa juta manusia yang kau sesatkan? Dan sekarang
engkau berlindung kepada siapa? Jika dirimu benar-benar Tuhan, maka cobalah
untuk membebaskan dari himpitan bumi itu!”
Dajjal tetap diam seribu bahasa.
Mulutnya terasa bungkam dan lidahnya terasa kelu. Nabi Isa membentak untuk
kedua kalinya, “Hai Dajjal! Bicaralah!” Namun Dajjal tidak bisa berbicara. Ia
melihat seakan-akan dari mulut Nabi Isa menyemburkan api yang menjilat-jilat.
Suara Nabi Isa terdengar di telinga Dajjal bagaikan halilintar yang menggelegar
memenuhi jagad raya.
Tubuh Dajjal menggigil
karena ketakutan. Semakin lama semakin menyusut dan mengecil. Terasa
tulang-tulangnya tak berdaya. Dajjal menjadi lemas tak bertenaga. Tanpa
membuang-buang waktu, Nabi Isa kemudian menebas leher Dajjal hingga terputus.
Ia menjerit keras bersaman dengan memancarnya darah segar dari urat nadinya.
Dajjal sekarat dan tak lama kemudian tubuhnya yang sudah mengecil itu lemas
bagaikan tumbuhan layu. Saat itu tamatlah riwayat si pembohong besar bernama
Dajjal.
Nabi Isa Memerangi
Pengikut Dajjal Yang Tersisa Di Muka Bumi
Dengan tewasnya
Dajjal bukan berarti segala angkara murka telah lenyap di muka bumi. Nabi Isa
menyadari bahwa tugas untuk menegakkan syariat Islam masih begitu panjang. Hal
ini disebabkan karena pengikut Dajjal masih tersisa dimana-mana.
Orang-orang
kafir, munafik, Yahudi dan Nasrani harus dimusnahkan jika mereka menolak
syariat Islam. Oleh karena itu Nabi Isa as tidak berpangku
tangan. Dia juga melakukan perang sabil sebagaimana yang dilakukan oleh Imam
Mahdi. Dalam perjuangannya, Nabi Isa dibantu oleh orang-orang mukmin, para
jin, dan malaikat. Mula-mula Nabi Isa berhadapan dengan orang-orang kafir di
Palestina.
Dalam
pertempuran tersebut, orang-orang kafir, Yahudi, dan Nasrani sangat gigih
melawan Nabi Isa. Mereka tidak rela jika Pemerintahan Islam jaya dan kembali
bangkit di atas permukaan bumi. Mereka tidak terima bahwa Tuhannya yang
bernama Dajjal telah tewas
di tangan Nabi Isa. Namun pertempuran tersebut dapat dimenangkan oleh Nabi Isa
dengan mudah.
Usai pertempuran, kaum mukmin
merasa bersyukur dan bergembira atas kemenangan mereka. Nabi Nabi Isa
memperingatkan agar umat mukmin tidak bergembira dulu dan merasa telah membasmi
musuh-musuh Islam. Nabi Isa menyatakan bahwa masih banyak musuh umat mukmin
yang tidak terdeteksi.
Nabi Isa Melawan
Orang-orang Munafik
Nabi Isa mengatakan bahwa musuh
yang tidak terdeteksi tersebut adalah orang-orang munafik. Mereka itu tidak
mudah diketahui karena tidak nyata-nyata menentang Islam. Mereka sangat licik
dan menyusup ke pihak yang menang. Bisa saja musuh umat mukmin itu berada di
samping kita. Bisa teman atau saudara sendiri.
Orang-orang munafik memang susah
ditebak, apakah dia kawan atau lawan. Karena di hadapan Nabi Isa mereka
berpura-pura sebagai orang salih. Tetapi diam-diam mereka tetap mengingkari
Allah sebagai Tuhan. Mereka tetap mengakui Dajjal sebagai Tuhannya. Jika orang-orang
shalih terlena, mereka tak segan-segan menikam dari belakang.
Namun dalam peperangan itu, Nabi
Isa mendapat petunjuk dari Allah. Orang-orang munafik tidak bisa menyembunyikan
dirinya maupun menyembunyikan hatinya. Kemana saja mereka pergi dan berlindung,
Nabi Isa dan orang-orang shalih mengetahuinya. Sebab batu, pohon, gedung dan
gua, semuanya bisa berbicara dan memberitahukan kepada Nabi Isa bahwa dirinya
dijadikan tempat berlindung oleh orang-orang munafik.
Hal ini diterangkan dalam hadist
riwayat Bukhari dan Muslim, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Kiamat tidak akan terjadi
sehingga kaum muslimin berperang melawan Yahudi sehingga kaum Yahudi
bersembunyi di balik batu dan pepohonan. Maka berkatalah batu dan pepohonan itu
(memberitahu orang muslimin): Wahai orang Islam, disini ada orang Yahudi
(munafik dan kafir) bersembunyi di belakangku, kemarilah, dan bunuhlah dia…”
Nabi Isa Memimpin Umat
Mukmin Mencapai Kejayaan
Setelah
membersihkan orang-orang kafir di Palestina, Nabi Isa dan Imam
Mahdi kemudian pergi ke negeri-negeri lain karena para pengikut Dajjal
masih banyak dan tersebar di setiap negeri. Meskipun Dajjal telah mati, tetapi
pengikutnya masih tetap mempertuhankan Dajjal. Mereka masih tetap menjadi orang
kafir dan orang munafik. Mereka selalu menghambat penegakan syariat Islam.
Namun pada
sebagian negeri yang dipimpin oleh gubernur (yang diangkat oleh Imam Mahdi),
syariat Islam telah dijalankan dengan benar. Negeri dibawah pemimpin ulama dan
waliyullah tersebut telah aman dan damai. Hanya saja ada beberapa negeri yang
ketika itu masih dikuasai Dajjal. Maka sisa-sisa negeri itulah yang
menjadi tempat dakwah Nabi Isa untuk mengembalikan akhlak manusia kembali ke
agama Islam.
Dalam waktu yang tidak lama,
negeri-ngeri kafir (yang dikuasai Yahudi dan Nasrani) berhasil di-Islam-kan.
Kini dunia telah aman dan damai. Setelah itu Nabi Isa as menata kehidupan
sosial dengan baik dan menerapkan syariat Islam. Akhlak manusia kembali kepada
ajaran Islam, sesuai dengan harapan Rasulullah SAW. Umat Islam memeluk agama
Islam secara kaffah (menyeluruh). Tidak ada kemusyrikan, tahayul maupun bid’ah.
Mereka hanya menyembah Allah.
Pendek kata, umat Islam pada saat
itu hidup dalam keadaan aman dan damai. Tidak ada lagi rasa was-was dan
terancam karena orang-orang munafik telah lenyap. Orang-orang jahat telah mati.
Cobaan telah berakhir. Kemaksiatan tidak dijumpai lagi. Pelacuran dan
pemerkosaan terkikis dengan sendirinya. Tidak ada orang yang minum khamer atau
berjudi. Tak ada lagi yang mencuri atau menipu. Tidak pernah pula dijumpai jual
beli dengan riba.
Nabi Isa
Menjalankan Syariat Agama Islam
Setelah negeri-negeri kafir
menjadi Islam, maka Nabi Isa menata perekonomian masyarakat dengan baik.
Hasilnya adalah rakyat menjadi sejahtera. Sebab orang kaya memberi pinjaman
modal kepada orang miskin tanpa bunga atau syarat apapun. Orang suka memberi
dan saling tolong-menolong. Sesama manusia mereka satu saudara. Mereka hidup
dalam naungan Islam dan iman yang sama. Karenanya tak pernah dijumpai
pertengkaran atau perselisihan. Semuanya selalu berprasangka baik.
Di jaman Nabi Isa setelah turun
ke bumi, semua makhluk baik penduduk bumi, ikan di lautan, binatang di hutan,
semuanya ridha dan patuh terhadap syariat Islam. Bahkan harimau bisa berkumpul
dengan kelinci, tikus merasa aman berdampingan dengan kucing, burung elang tak
mengganggu anak ayam dan katak berteman dengan ular. Itulah syariat Islam yang
benar-benar diterapkan oleh Nabi Isa. Ia memerintah negeri-negeri di dunia
dengan sangat adil. Dia juga menghancurkan salib-salib yang disembah oleh orang
kafir. Nabi Isa pun memerintahkan agar babi-babi dibunuh.
Sesungguhnya
Nabi Isa as di jaman itu tidak mengajarkan agama Nasrani. Namun ia menegakkan
syariat agama Islam yang merupakan ajaran dari Nabi Muhammad SAW.
Nabi Isa menegakkan syariat berdasarkan kitab Al Quran dan Hadist, bukan
berdasarkan Injil. Bahkan Nabi Isa enggan dianggap sebagai penebus dosa. Dia
mengatakan kepada manusia di saat itu bahwa setiap orang mempunyai
tanggungjawab atas perbuatannya sendiri.
Demikianlah jaman dimana Nabi Isa
mengendalikan umat muslim. Allah memberi kenikmatan yang luar biasa kepada
hamba-hamba-Nya. Konon, satu ikat anggur tidak akan habis dimakan oleh sepuluh
orang, sebutir delima tidak akan habis dimakan oleh beberapa orang. Bahkan
kulit buah pun bisa dijadikan tempat berteduh oleh karena ukurannya yang besar.
Bisa dibayangkan betapa bumi saat itu menjadi subur dan makmur.
Asal Usul Ya’juj Ma’juj
Dan Pertanda Datangnya Hari Kiamat
Namun tidak
selamanya manusia bergelimang kenikmatan. Seperti halnya yang dialami oleh umat
manusia di jaman Nabi Isa setelah
turun dari langit, ketika mendekati hari kiamat nanti. Karena kemakmuran dan
kesejahteraan, kedamaian dan rasa aman pun terganggu karena kehadiran Ya’juj
dan Ma’juj.
Munculnya
Dajjal, keluarnya Imam Mahdi, dan turunnya
Nabi Isa dari langit, serta kehadiran Ya’juj dan Ma’juj merupakan pertanda hari
kiamat sudah dekat. Tidak ada yang tahu pasti siapakah sebenarnya makhluk yang
bernama Ya’juj dan Ma’juj itu. Sebagian ahli tafsir berpendapat bahwa Ya’juj
dan Ma’juj hanyalah simbol dari sifat manusia yang buruk. Yaitu bangsa yang
berasal dari wilayah negara Turki.
Namun ada pula yang meyakini
bahwa Ya’juj dan Ma’juj adalah memang benar-benar makhluk Allah yang bentuknya
aneh, semacam monster. Makhluk ini mempunyai perilaku yang selalu merusak alam
ini. Kemunculan Ya’juj dan Ma’juj sebagai pertanda hari kiamat sudah dekat.
Tentang kebenaran pendapat tersebut, wallahu alam. Meski demikian, menurut
Rasulullah SAW yang pasti Ya’juj dan Ma’juj akan hadir kelak di hari akhir dan
menandai kiamat sudah dekat.
Ciri-ciri Dan
Sejarah Lahirnya Ya’juj Dan Ma’juj
Ada yang berpendapat bahwa
makhluk yang bernama Ya’juj dan Ma’juj memiliki bentuk tubuh persegi.
Telinganya sangat lebar sehingga jika tidur, sebelah telinganya bisa dipakai
untuk alas dan satunya lagi dipakai untuk selimut. Namun ada pula yang
berpendapat bahwa Ya’juj dan Ma’juj itu menyerupai lebah, tingginya sekitar 120
kaki. Sementara ada pula yang berpendapat bahwa ciri-ciri fisik Ya’juj dan
Ma’juj bentuknya sebesar ibu jari. Sebuah riwayat menerangkan bahwa Rasulullah
SAW bersabda:
“Allah telah membuka dinding
pembatasYa’juj dan Ma’juj sebesar ini (Rasullah SAW berkata sambil
melengkungkan jari telunjuk dengan ibu jarinya).” (HR. Bukhari dan Muslim).
Semenjak jaman Raja Dzulkarnain
makhluk ini sudah ada. Jaman Raja Dzulkarnain berarti jaman kehidupan Nabi
Hidhir. Namun keberadaan makhluk tersebut terkurung dalam sebuah benteng yang
kokoh. Sebagian ulama berpendapat, mereka berada dalam sebuah jurang yang
sangat dalam. Kedalaman jurang itu kira-kira 150 kaki.
Tak ada seorang pun yang dapat
menjangkau jurang tersebut karena tempatnya yang terasing dan sangat curam.
Tempat tersebut diapit oleh dua gunung, yaitu Gunung Amlas dan Gunung Munqathi.
Gunung Amlas artinya gunung yang tidak dapat didaki oleh manusia karena
permukaannya sangat licin. Permukaan Gunung Amlas terdiri dari batuan keras
yang tidak dapat ditumbuhi oleh pohon. Sedangkan Gunung Munqathi artinya gunung
yang berlatar belakang lautan bebas. Jadi, tempat tersebut langsung berhadapan
dengan samudera.
Diantara dua
gunung tersebut dipagari tembok beton dan besi baja yang sangat kuat. Konon
yang membangun pagar pengurungan Ya’juj dan Ma’juj adalah Raja
Dzulkarnainpada tahun 1530 sebelum hijriyah. Tinggi pagar tersebut
kira-kira 600 hasta, hampir sama tingginya dengan puncak dua gunung tersebut.
Sedangkan lebar benteng tempat perangkap Ya’juj dan Ma’juj tersebut adalah 300
hasta dan panjang pagar sekitar 100 pos. Sama dengan jarak antara kedua gunung
tersebut.
Ya’juj Dan Ma’juj
Terbebas Dari Penjara Buatan Raja Dzulkarnain
Setiap hari
Ya’juj dan Ma’juj menggerogoti pagar beton yang menjadi penjara baginya. Hal
itu dilakukan dari fajar menyingsing hingga matahari terbenam. Semakin lama,
tentu pagar beton itu semakin berkurang. Dan kelak pada jaman Nabi Isa telah
turun ke dunia, tembok penjara Ya’juj dan Ma’juj akan jebol.
Ya’juj dan
Ma’juj adalah makhluk yang aneh. Ia tidak akan mati sebelum
beranak seribu. Di dalam jurang yang terjal itu, mereka terus beranak sehingga
jumlahnya semakin banyak. Suatu ketika, benteng penjara Ya’juj dan Ma’juj yang
dibuat oleh Raja Dzulkarnain yang menahan Ya’juj dan Ma’juj akhirnya jebol.
Jutaan Yajuj dan Majuj keluar dari sarangnya bagaikan lebah. Bagian terdepan
adalah jenis Ya’juj dan Ma’juj yang terbesar. Mereka terbang rendah di atas permukaan
tanah secara bergelombang.
Gelombang pertama merusak segala
yang dilaluinya. Pohon-pohon yang berbuah lebat dan berdaun rimbun dimakan
habis sehingga tertinggal bongkahan-bongkahan batang saja. Ketika mereka
melewati sebuah sungai yang beraliran jernih, maka gerombolan Ya’juj dan Ma’juj
meminumnya hingga sungai tersebut menjadi kering. Sungguh luar biasa kerusakan
yang terjadi jika wilayah atau suatu daerah tersebut dilewati sekawanan Ya’juj
dan Ma’juj.
Ya’juj dan Ma’juj
Membuat Kerusakan di Muka Bumi
Ya’juj dan Ma’juj terus bergerak
maju hingga akhirnya tiba di sebuah telaga Thiberiyah. Telaga itu sangat luas,
dalam dan memiliki aliran air yang jernih. Di sekitar Danau Thiber ditumbuhi
pohon kurma yang subur. Dalam waktu sekejap pohon-pohon itu tumbang dan porak
poranda digerogoti oleh Ya’juj dan Ma’juj. Mereka kemudian meminum air telaga
Thiberiyah sampai benar-benar kering.
Ya’juj dan Ma’juj keluar dari
sarangnya secara bergelombang. Kehadirannya membuat umat manusia menjadi
menderita. Penderitaan yang menyiksa dan tiada bandingannya. Gedung-gedung
menjadi rusak dan roboh. Banyak manusia yang kehilangan tempat tinggalnya.
Tidak sedikit orang yang tewas tertimpa bangunan. Ladang-ladang dan kebun-kebun
yang semula subur, tidak lagi dapat dipanen. Hampir semuanya ludes tak tersisa.
Sumber-sumber air juga menjadi kering. Orang yang hidup di jaman itu
benar-benar menderita dilanda haus, lapar dan penyakit menular.
Ternak-ternak mereka yang terdiri
dari unta, sapi, kambing, dan ayam mati bergelimpangan karena urat nadinya
digigit oleh sekawanan Ya’juj dan Ma’juj. Tidak hanya itu, seluruh permukaan
bumi tertutup oleh kotoran makhluk tersebut sehingga menimbulkan bau dan
penyakit. Setiap kali mereka lewat di suatu tempat, maka pada kesempatan itulah
mereka kencing dan buang kotoran di sembarang tempat.
Nabi Isa Dan Umat Mukmin
Diserang Ya’juj Dan Ma’juj
Sementara itu
Nabi Isa dan orang-orang shalih menjadi panik untuk menghadapi serangan Ya’juj
dan Ma’juj. Untuk itu, umat mukmin bertanya kepada Nabi Isa kemanakah
mereka harus mengungsi dari serangan Ya’juj dan Ma’juj. Mereka tidak lagi
memiliki rumah karena telah dirusak oleh Ya’juj dan Ma’juj. Sudah banyak orang
mukmin yang mati kelaparan dan mati karena penyakit.
Nabi Isa terdiam sejenak. Setelah
berpikir sejenak, Nabi Isa kemudian berkata bahwa tidak ada tempat yang dapat
dijadikan berlindung dari keganasan Ya’juj dan Ma’juj kecuali Kota Mekkah dan
Gunung Thur. Untuk pergi ke kota Mekkah tidak mungkin karena jaraknya terlalu
jauh. Oleh karena itu Nabi Isa memilih untuk mengungsi ke Gunung Thur.
Nabi Isa
mengungsi ke Gunung Thur karena Ya’juj dan Ma’juj tidak
mungkin menjangkau tempat tersebut. Gunung Thur dijaga oleh para malaikat
sehingga Ya’juj dan Ma’juj tidak bisa memasuki wilayah gunung tersebut. Mereka
kemudian pergi ke Gunung Thur. Sesampai disana, mereka heran karena seluruh
permukaan bumi kotor oleh tinja dan rusak berantakan. Namun di Gunung Thur
tampaknya belum terjamah oleh Ya’juj dan Ma’juj. Pepohonan masih tampak subur.
Sumber air pun mudah dijumpai.
Mereka pun berlindung disana.
Namun tampaknya jutaan makhluk perusak itu mengetahui kepergian mereka. Ya’juj
dan Ma’juj pun mengejarnya. Tapi makhluk itu tidak dapat menjamah gunung
tersebut karena terhalang oleh para malaikat. Akhirnya mereka hanya bertahan di
kaki Gunung Thur.
Semakin hari,
persediaan makan mereka semakin berkurang. Buah-buahan dan air telah habis.
Sehingga pada saat itu, air sangat berharga bagi kehidupan mereka dibandingkan
dengan uang. Sebab uang tidak berlaku lagi di tempat pengungsian. Nabi Isa dan
orang-orang beriman benar-benar terkepung oleh Ya’juj dan Ma’juj.
Keadaan ini membuat mereka tersiksa. Begitulah gambaran kondisi umat manusia,
terutama orang-orang shalih di jaman Ya’juj dan Ma’juj. Mereka sangat tersiksa
karena terjebak di atas gunung Thur.
Allah Mendatangkan
Bencana Untuk Ya’juj Dan Ma’juj
Kondisi di atas
Gunung Thur sangat memprihatinkan karena bahan makanan telah habis.
Akhirnya Nabi Isa as memohon kepada Allah SWT agar cobaan yang
sangat berat ini berakhir. Allah Maha Mendengar. Doa Nabi Isa dan orang-orang
shalih dikabulkan.
Seluruh Ya’juj dan Ma’juj yang
mengepung di kaki gunung Thur terkena penyakit hidung (semacam penyakit
anthrax). Mula-mula hanya beberapa saja. Tetapi penyakit itu menular begitu
cepat sehingga seluruhnya terkena. Dalam waktu singkat, semua Ya’juj dan Ma’juj
itu mati bergelimpangan. Permukaan bumi dipenuhi oleh bangkai-bangkai makhluk
perusak itu.
Nabi Isa dan
orang-orang shalih dapat melihat dengan jelas dari atas Gunung Thur bagaimana
bangkai Ya’juj dan Ma’juj itu bergelimpangan di atas tanah.
Mereka kemudian menuruni Gunung Thur. Namun tewasnya gerombolan Ya’juj dan
Ma’juj bukan berarti permasalahan sudah beres. Mereka kini menghadapi masalah
baru karena tidak sejengkal tanah pun terbebas dari bangkai Ya’juj dan Ma’juj.
Nabi Isa mengajak mereka untuk
berdoa kepada Allah agar dikeluarkan dari kesulitan ini. Maka dalam waktu yang
tidak lama, mereka lihat di langit tampak segumpal awan. Sesuatu yang tampak
hitam bagaikan awan itu bergerak mendekat. Ternyata mereka salah sangka.
Allah Mengirim
Burung Nazar Untuk Membawa Bangkai Ya’juj Dan Ma’juj
Allah mengirim burung-burung
Nazar, yaitu burung pemakan bangkai dalam jumlah ratusan ribu ekor. Entah dari
mana asalnya, tiba-tiba mereka muncul dari langit dan bergerak mendekati lembah
Gunung Thur. Burung-burung sebesar unta itu hinggap di tanah dan mengusung
bangkai Ya’juj dan Ma’juj untuk dibawa pergi.
Tidak ada yang tahu kemanakah
burung-burung itu membawa pergi bangkai-bangkai Ya’juj dan Ma’juj. Dalam waktu
yang tidak terlalu lama, permukaan bumi menjadi bersih dari bangkai Ya’juj dan
Ma’juj.
Orang-orang
shalih menjadi lega hatinya ketika melihat permukaan bumi telah bersih dari
bangkai Ya’juj dan Ma’juj. Namun
bau kotoran masih tersisa dimana-mana. Menurut ahli tafsir bahwa bau kotoran
Ya’juj dan Ma’juj yang tertinggal itu baru lenyap setelah tujuh tahun kemudian.
Allah Menurunkan
Hujan Untuk Membersihkan Bangkai Ya’juj Dan Ma’juj
Menghadapi
kesulitan itu, Nabi Isa dan umat
mukmin bermunajat lagi kepada Allah SWT. Maka Allah memberi pertolongan. Pada
suatu malam, turunlah hujan yang sangat deras. Air jatuh dari langit bagaikan
ditumpahkan begitu saja.
Air hujan merendam seluruh
permukaan bumi dan menghanyutnya sisa-sisa kotoran ke tempat-tempat yang lebih
rendah, kemudian hanyut ke laut. Permukaan bumi bagaikan dicuci bersih. Setelah
itu tidak ada bau busuk lagi yang menyengat hidung mereka. Orang-orang shalih
kemudian memanjatkan rasa syukur atas pertolongan Allah itu.
Setiap hari turun hujan namun
tidak begitu deras. Akibatnya, tunas-tunas tumbuhan bermunculan ke permukaan
tanah. Rumput-rumput tumbuh dengan subur. Alam tampak hijau kembali. Mereka
memulai bekerja dengan bercocok tanam.
Dalam waktu yang tidak lama, pohon-pohon yang tumbuh itu mengeluarkan
buah-buahan. Bahkan buah yang dihasilkan sangatlah sempurna. Sampai-sampai
dikatakan bahwa sebutir buah delima dan seikat anggur tidak habis dimakan
sepuluh orang.