Senin, 06 April 2015

Kisah Siti Masyitoh

Kisah “ SITI MASYITOH “

Ketika Rasulullah Nabi Muhammad saw hendak isra mi'raj bersama malaikat jibril dan malaikat mikail berangkat dari masjidil haram menuju masjidil aqsa Nabi Muhammad saw tak sengaja mencium bau yang sangat wangi dari sebuah makam, lalu beliau bertanya kepada malikat jibril "wahai jibril wangi apakah yang sedang aku cium ini ?",lalu malaikat jibril menjawab "ini merupakan wangi dari makam seorang wanita solihah yang merupakan tukang sisir anak dari fir'aun dan wanita tersebut bernama sitiMasyitoh".

Siti masyitoh merupakan seorang tukang sisir putri fir'aun yang bekerja kepada fir'aun tetapi mengikuti ajaran Nabi Musa AS, suatu hari ketika siti masyitoh sedang menyisir rambut putri fir'aun tidak sengaja sisir yang digunakan terjatuh lalu secara reflek mulut siti masyitoh mengucapkan kalimat
(بسم الله يعس فرعون) yang artinya :"atas nama Allah binasalah fir'aun", mendengar hal tersebut anak fir'aun bertanya kepada siti masyitoh,"masyitoh kenapa kau menyebut nama tuhan lain selain ayahku fir'aun, memang selain ayahku ada tuhan lain ?", dan masyitoh menjawab: "tentu ada dia adalah Allah swt tuhan yang maha esa", anak fir'aun kembali berkata: "wahai masyitoh apakah kau tidak takut jika aku melaporkanmu kepada ayahku fir'aun ?", dengan yakin siti masyitoh menjawab:"TIDAK", anak dari fir'aun langsung berlari menemui ayahnya Fir'aun untuk melaporkan siti masyitoh.

Setelah mendengar hal tersebut fir'aun langsung  menyuruh pengawal untuk memanggil masyitoh untuk menghadap, masyitoh memenuhi keinginan fir'aun dan menghadap, Setelah mereka saling berhadapan, dengan rasa kesal fir'aun langsung bertanya kepada siti masyitoh,"masyitoh apa benar kau menyembah tuhan selain diriku ?" Bentak fir'aun. dan masyitoh menjawab dengan penuh keyakinan: ”iya benar dia adalah Allah swt tuhanku dan juga tuhanmu",mendapat jawaban seperti itu  fir'aun semakin kesal dan marah kemudian dia memastikan untuk kedua kalinya dan mengajak siti masyitoh untuk kembali menyembah dirinya (fir'aun) namun jawaban siti masyitoh tetap sama dia hanya akan menyembah Allah swt. Mendengar jawaban tersebut fir'aun semakin murka dan memanggil suami dan kedua anaknya yang juga muslim, lalu mereka semua dipaksa untuk menyembah fir'aun, jelas mereka semua menolak untuk menyembah fir'aun karena mereka tidak ingin mempersekutukan Allah.

Mendengar jawaban tersebut fir'aun sangat murka dan menyuruh pengawal untuk mempersiapkan sebuah wadah besar berisi air dan disimpan diatas bara api yang sangat panas sehingga air tersebut mendidih, di depan wadah tersebut fir'aun kembali bertanya kepada keluarga masyitoh namun jawaban mereka tetap sama hanya menyembqh Allah swt. Karena mereka tidak mau menyembah fir'aun, sebagai hukumannya mereka langsung dimasukan kedalam wadah yang berisi air mendidih tadi satu per satu mulai dari suami siti masyitoh, anak pertama, dan anak kedua siti masyitoh yang berada dipangkuannya. Sebelum meloncat kedalam wadah tersebut siti masyitoh sempat meminta permintaan yang terakhir kepada fir'aun, dia meminta agar ketika ia meninggal ia ingin jasadnya dikuburkan secara muslim dan fir'aun memenuhi permintaan siti masyitoh. Bahkan sebelum melompat siti masyitoh sempat ragu untuk meloncat namun anak kedua siti masyitoh yang masih bayi tiba-tiba bisa berbicara dan meyakinkan siti masyitoh untuk melompat dan bayi itu berkata :"ayo ibu loncatlah kedalam wadah itu yakinlah Allah bersama kita dan ini adalah jalan yang Allah berikan kepada kita", mendengar ucapan anaknya siti masyitoh semakin yakin dan langsung melompat kedalam wadah yang berisi air panas tadi bersama anaknya.


Dan dari keteguhan hati siti masyitoh terhadap Allah swt yang rela mengorbankan nyawanya demi agama Allah, makam siti masyitoh mengeluarkan wangi yang tercium oleh Rasulullah saw ketika beliau isra mi'raj dari masjidil haram ke masjidil Aqsa.


Jumat, 08 Februari 2013

Kisah AKHIR ZAMAN


Disini saya mencoba untuk menuliskan apa yang saya tahu mengenai Masa menjelang hari AKHIR…
“ jika ada kesalahan mengenai penafsiran nya mohon kritik dan saran ,saya hanya menyimpulkan dari apa yg saya dengar dan saya baca “!!
Smoga bermanfaat dan semakin menambah keimanan kita semua kepada ALLAH S.W.T

Bissmillah…
Kapan Dajjal Muncul Di Dunia Untuk Pertama Kali?

Dajjal nama makhluk itu. Mendengar ceritanya saja kita sempat merasa ngeri, apalagi menjumpainya. Menurut keterangan dalam hadist bahwa salah satu tanda-tanda datangnya kiamat adalah keluarnya dajjal. Jika makhluk ini sudah malang melintang di muka bumi, maka dapat dipastikan kiamat tinggal sejengkal lagi.
Lalu kapan dajjal keluar dari persembunyiannya? Bisa besok pagi, lusa, setahun kemudian, atau bahkan berabad-abad mendatang. Rasulullah SAW tidak menjelaskan secara pasti. Namun Nabi Muhammad SAW memberikan tanda-tanda kapan makhluk itu datang di tengah-tengah manusia.
Disebutkan dalam hadist bahwa dajjal pada saatnya nanti akan keluar di wilayah antara Syam (sekarang bernama negara Syiria) dan Iraq. Tidak begitu jelas apakah di daerah Khurasan atau sekitar itu. Namun menurut keterangan, dajjal keluar di tempat yang sepi, jauh dari pemukiman. Mungkin di gurun atau di pulau terpencil, atau tersembunyi di dalam biara.
Dalam sebuah hadist yang sangat panjang, diriwayatkan dari Amir bin Syaharil bahwa seusai shalat Rasulullah SAW duduk di atas mimbar sambil tertawa. Lalu beliau bersabda, “Tetaplah di tempat shalat masing-masing!” Kemudian Rasulullah SAW bertanya kepada mereka, “Tahukah kalian, mengapa kalian ku kumpulkan?”
Mereka menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.” Rasulullah SAW menjelaskan, “Aku mengumpulkan kalian bukan karena menginginkan atau menghindari sesuatu. Aku mengumpulkan kalian karena Tamim ad Dari berbaiat masuk Islam.” Siapakah Tamim ad Dari?
Pengalaman Tamim Ad Dari Bertemu Dajjal
Tamim ad Dari adalah seorang Nasrani yang datang kepada Rasulullah kemudian menyatakan diri masuk Islam. Kepada Rasulullah ia menjelaskan pengalamannya ketika masih memeluk agama Nasrani. Bahwa Tamim ad Dari pernah bersama 30 orang dari suku Lakhm dan Judzam. Selama sebulan mereka menaiki perahu dan diombang-ambing gelombang. Hingga akhirnya Tamim dan kawan-kawannya terdampar di sebuah pulau terpencil.
Tamim dan kawan-kawannya merasa gembira karena mendapatkan pulau. Namun sayangnya, pulau itu seakan-akan tidak berpenghuni. Mereka kemudian masuk ke dalam hutan untuk mencari buah-buahan sekedar buat mengganjal perut. Namun tanpa disangka-sangka Tamim dan kawan-kawannya melihat makhluk aneh. Makhluk itu berbulu lebat dan berwarna hitam, sehingga antara punggung dan dadanya hampir tak ada bedanya.
Makhluk itu bernama Al Jassasah. Dialah yang memberi tahu bahwa di dalam hutan tersebut terdapat biara. Dan di dalam biara tersebut terdapat dajjal. Tamim dan kawan-kawan kemudian meninggalkan makhluk yang mirip seperti hantu itu. Mereka kemudian mencari seorang lelaki yang berada di dalam biara, masih dalam lingkungan pulau tersebut.
Lelaki yang mereka cari berhasil diketemukan. Namun mereka benar-benar tercengang karena lelaki tersebut bertubuh tinggi dan besar. Tamim dan kawan-kawannya seumur hidup belum pernah melihat orang sebesar itu. Kedua tangan lelaki raksasa itu dibelenggu ke lehernya. Kedua kakinya diikat rantai besi antara kedua lututnya sampai kedua mata kakinya. Itulah dajjal yang akan segera keluar dari kerangkengnya.
Mari kita perbaiki iman dan takwa agar selalu dalam lindungan Allah SWT atas nama agama Islam.
Tanda-tanda Kiamat: Dajjal Mengaku Sebagai Tuhan

Salah satu tanda datangnya kiamat adalah kemunculan Dajjal al Masih di dunia ini. Semakin hari, makin banyak orang yang mengagumi Dajjal. Pengikutnya pun terus bertambah. Mereka mengira bahwa Dajjal benar-benar orang yang dapat dijadikan sebagai tempat bersandar dan orang yang memberi petunjuk kepada jalan kebenaran. Karena kondisi jaman di saat itu manusia sudah rusak moralnya. Ajaran agama tidak lagi diamalkan. Kemudian muncul seorang lelaki yang tampak bijaksana dan memiliki mukjizat, lalu mengaku sebagai nabi. Mereka pun tertarik untuk menjadi pengikutnya.
Dajjal memang termasuk orang yang mendapat istidraj, yaitu segala permintaannya dikabulkan oleh Allah. Maka tidak mengherankan jika ia mampu melakukan sesuatu yang aneh-aneh di mata manusia. Istidraj itu sebenarnya kemurahan Allah yang jauh dari rahmat tetapi dekat pada siksa-Nya secara berangsur-angsur. Dalam kata lain, Allah mengabulkan permintaan dan keinginannya namun disertai dengan ancaman dan siksa. Jika kita mendapati kenyataan seperti itu, berhati-hatilah! Itu salah satu tanda-tanda kiamat segera datang.
Oleh karena mendapatkan istidraj maka setiap ucapan dan tindakan dajjal selalu dikabulkan oleh Allah. Tanda-tanda kiamat memperlihatkan bila Dajjal memanggil awan, maka datanglah awan. Saat Dajjal berkata kepada bumi untuk mengeluarkan seluruh simpanan bumi, maka keluarlah emas, intan, perak, dan mutiara yang tertimbun di dalamnya. Perhiasan dan barang-barang berharga itu selanjutnya mengikuti kemamapun Dajjal pergi. Semakin nyatalah tanda-tanda kiamat tersebut di muka bumi saat ini.
Setelah menunjukkan kehebatannya di depan para pengikutnya, Dajjal berkata dengan lantang, “Wahai manusia, saksikanlah! Sejak sekarang, aku adalah Tuhan mu dan Tuhan sekalian alam. Barangsiapa yang ingkar kepadaku, maka dia pasti celaka. Jika sekelompok penduduk tidak beriman kepadaku, maka mereka akan mendapat celaka. Demikian Dajjal mengancam. Ancaman tersebut sudah sering kita dengar saat ini dan makin memperkuat tanda-tanda kiamat kubra segera tiba.
Setelah itu tubuh Dajjal semakin lama semakin besar dan tinggi. Semua orang yang melihatnya menjadi terbelalak. Orang-orang muslim di kampung itu semakin yakin bahwa Dajjal bukanlah manusia biasa. Pasti ia seorang yang mempunyai ilmu sihir. Sampai-sampai tingginya melebihi pepohonan yang tumbuh di tempat itu. Itulah salah satu tanda-tanda kiamat dengan kehadiran Dajjal di muka bumi dan mengaku sebagai Tuhan.
Dajjal yang tubuhnya menjadi monster itu bisa dilihat meskipun seseorang berada di tempat yang jauh. Tubuhnya lebih tinggi dari pepohonan. Sampai-sampai jika ia menyeberang selat, permukaan laut hanya sepinggangnya saja. Mungkin hal ini hanya perumpamaan saja untuk memberi contoh tanda-tanda kiamat sudah dekat. Karena dalam kenyataannya, untuk menyeberangi laut manusia modern sudah banyak terbantu peralatan canggih.
Setiap singgah di suatu negeri, Dajjal selalu menyatakan jika dirinya adalah Tuhan. Apabila penduduk negeri itu tidak beriman kepadanya, maka mereka dibuat sengsara. Bagi yang takut sengsara, mereka memilih bergabung menjadi pengikut Dajjal yang dikatakan berambut keriting dan sebelah matanya buta tersebut. Semoga kita bisa menyikapi tanda-tanda kiamat ini dengan meneguhkan iman dan ihsan dalam agama Islam.

Dajjal Tidak Bisa Memasuki Mekkah Dan Madinah

Salah satu pertanda hari kiamat akan segera datang adalah saat seluruh penguasa negeri di muka bumi telah condong kepada sistem yang diperintahkan Dajjal. Hanya ada dua kota yang masih berpegang teguh pada Iman dan Islam, yaitu Mekkah dan Madinah. Hampir seluruh daratan Arab, kecuali dua kota tersebut, telah dijamah oleh Dajjal dan dikuasai pengikutnya. Dajjal dan orang-orang sesat memang kesulitan memasuki kota Mekkah dan Madinah karena kedua kota itu dijaga ketat oleh malaikat.
Ketika hendak memasuki kota Madinah, Dajjal diikuti oleh puluhan ribu orang Yahudi dari bangsa Ashbahan. Namun mereka gagal memasuki kota Madinah. Mereka hanya bisa berkeliaran di luar kota saja. Orang-orang mukmin di dalam kota menjadi panik karena merasa dikepung oleh Dajjal dan anak buahnya. Namun mereka tetap istiqomah dengan cara membaca sepuluh ayat pertama dari surat Al Kahfi.
Tiba-tiba kota Madinah dilanda gempa. Orang-orang merasakan bumi berguncang dengan sangat keras. Mereka keluar dari rumah dan dari gedung-gedung untuk menyelamatkan diri karena mereka takut rumah atau gedung yang ditempati runtuh. Mereka yang merasa panik kebanyakan adalah orang-orang kafir dan munafik. Mereka mencemaskan harta kekayaannya tenggelam di dalam bumi.
Dajjal Menganiaya Kaum Mukmin Mekkah dan Madinah
Belum hilang rasa kagetnya, bumi berguncang untuk kedua kalinya. Mereka semakin panik. Dan disusul lagi guncangan yang lebih kuat. Bangunan-bangunan banyak yang runtuh. Orang mukmin senantiasa memohon perlindungan kepada Allah melalui doa dan istighfar. Sedangkan orang-orang kafir dan orang munafik keluar kota Madinah dengan maksud menyelamatkan diri.
Orang-orang munafik dan kafir yang keluar dari kota Madinah langsung bergabung dengan pengikut Dajjal. Mereka merasa lebih senang berkumpul dengan sesama orang kafir karena Dajjal memberikan kenikmatan dan surga. Padahal sebenarnya kenikmatan dan surga itu adalah sesuatu yang menjerumuskan dan membinasakannya. Sebab jika kiamat terjadi, di akhirat kelak orang-orang tersebut justu akan dimasukkan ke dalam neraka karena kekafiran dan kemunafikan mereka.
Sedangkan orang-orang mukmin yang berada di luar kota Madinah dan di luar kota Mekkah, mereka berlari ke dalam goa dan ke gunung untuk menyelamatkan diri dari Dajjal. Sehingga sangat sedikit orang Arab di saat itu yang berkeliaran. Demikianlah keadaan Pemerintahan dan negeri-negeri di jaman Dajjal. Orang mukmin benar-benar dianiaya dan mereka tinggal sedikit. Sedangkan orang kafir dan munafik bebas melakukan apa saja karena berlindung pada kekuasaan Dajjal.

Dajjal Menetap Selama 40 Hari Di Muka Bumi

Sejak keluar dari kerangkengnya, Dajjal terus malang melintang di muka bumi. Dajjal berpetualang dari satu negeri ke negeri lainnya. Penduduk negeri yang disinggahi Dajjal pastilah berubah keadaannya. Mereka yang munafik, kafir, Yahudi dan Nasrani menjadi kaya raya dan merasa makmur karena beriman kepada Dajjal. Sedangkan mereka yang beriman kepada Allah merasa tersiksa. Ada dua kemungkinan yang akan dihadapi. Jika berhadapan langsung dengan Dajjal, pasti mereka disiksa dan dibunuh. Jika mampu menghindar, pasti hidupnya menderita.
Oleh karena itu bagi keluarga mukmin, mereka lebih suka berada di dalam rumah bersama keluarganya. Mereka menutup rumahnya rapat-rapat. Mereka melarang keluarganya keluar rumah agar tidak terpengaruh oleh para pengikut Dajjal. Wanita-wanita mukmin dijaga betul agar tidak melangkah dari pintu rumahnya. Bahkan ada kepala keluarga yang mengikat keluarganya agar tidak keluar.
Sungguh, keadaan di jaman akhir sangat menyedihkan bagi orang yang tetap berpegang teguh pada ajaran agama. Sampai-sampai dikatakan bahwa memegang agama seperti menggenggam bara api. Jika dilepaskan, ia akan dimangsa Dajjal. Jika dipegang, godaan dan fitnah berupa kedzaliman akan diterimanya. Peribahasa Jawa mengatakan, “jamane jaman edan, sing ora edan ora keduman,” Siapa yang tidak ikut gila, maka hidupnya akan menderita.
Lama Penjajahan Dajjal Modern
Tidak sedikit orang mukmin yang melarikan diri, keluar dari negerinya menuju ke tempat-tempat terpencil. Ada yang melarikan diri ke gunung, goa, ke pantai dan ke dalam hutan belantara. Pokoknya mereka memilih tempat-tempat yang dianggap memungkinkan menghindari Dajjal atau para pengikutnya. Teror Dajjal di jaman modern berlangsung melalui beragam media dan bidang kehidupan. Mulai dari internet, televisi, surat kabar dan beragam media massa lainnya.
Dajjal tak henti-hentinya mencari pengikut sebanyak-banyaknya. Ia berkeliaran di muka bumi selama empat puluh hari. Namun empat puluh hari yang dimaksudkan pada akhir jaman tidaklah sama dengan tempo waktu sekarang ini. Ada yang menafsirkan waktu 40 hari sama dengan 40 tahun. Namun dalam hadist Rasulullah SAW disebutkan bahwa 40 hari sama dengan 14 bulan 14 hari. Satu hari rentang waktunya sama dengan sebulan. Hanya Allah Yang Maha Tahu. Semoga kita mempersiapkan diri sebaik mungkin dengan memperkuat iman dan takwa.
Pemerintahan Dajjal Menguasai Negara-negara Di Dunia
Sungguh luar biasa pengaruh Dajjal terhadap negeri-negeri di muka bumi. Sebab setiap kali Dajjal singgah di suatu negeri, maka para penguasa yang ada mulanya memang sudah dzalim itu mengikuti sepak terjangnya. Artinya, mereka mematuhi apa yang diperintahkan Dajjal. Dajjal memang tidak menguasai negeri dan menghancurkannya. Tetapi dia menancapkan kekuasaannya terhadap pemuka negeri agar berbuat dan mengambil keputusan sesuai kehendaknya.
Mula-mula negeri-negeri orang Yahudi dan Nasrani dikuasainya. Jika para penguasanya mau beriman kepadanya, maka Dajjal akan membiarkannya. Bahkan membantu kemakmuran negeri tersebut. Negeri di bawah kekuasaan Dajjal kemudian memerangi negara-negara muslim di sekitarnya. Jika negara muslim tidak tunduk kepada negara kafir, maka pasti dihancurkannya. Lalu ditancapkan sistem pemerintahan kafir. Dengan demikian orang-orang mukmin di negerinya bagaikan hidup di neraka. Kedzaliman menghimpit kehidupan mereka.
Pada akhir jaman, negeri-negeri Islam dapat mudah mengetahui negeri mana yang dikuasai dan negeri mana yang masih berdaulat. Kadang-kadang Dajjal memberi instruksi kepada negeri kafir untuk merusak negeri muslim. Jika negeri muslim itu tergolong kuat, maka negeri kafir memasukkan budaya maksiat yang merusak akhlak. Sehingga sebagian besar masyarakat muslim terpengaruh budaya kafir, dan akhlak mereka menjadi rusak. Apabila terdapat ulama di negeri muslim berjuang untuk memerangi kemaksiatan, maka tak segan-segan negeri kafir menyusupkan mata-mata ke dalamnya lalu menangkap dan membunuh.
Dajjal Menebarkan Maksiat Di Negara Muslim
Jika negeri muslim itu tidak terpengaruh oleh budaya kafir, maka negeri kafir mengirimkan bala tentara untuk menghancurkannya. Perkebunan mereka dibakar. Kilang-kilang minyak dimusnahkan. Anak-anak, para perempuan dan orang-orang tua diperangi juga. Namun jika negeri muslim itu menyerah dan takluk kepada negeri kafir, rakyatnya akan selamat. Tetapi dengan syarat, orang-orang muslim haruslah mengikuti jejak Dajjal. Mereka harus berlaku dan bersikap layaknya Dajjal.
Setiap kali Dajjal memasuki suatu wilayah atau negeri, ia pasti diikuti oleh beribu-ribu orang, bahkan sampai jutaan. Mereka terdiri dari manusia maupun setan yang menjelma sebagai manusia untuk menyesatkan umat. Mereka berusaha menjauhkan manusia beriman kepada Allah. Karena itu, mereka tak henti-hentinya melancarkan pengaruh dan propaganda. Baik melalui bidang ekonomi, hukum, pendidikan maupun dunia hiburan.
Cara mengghindari teror Dajjal yang disarankan oleh agam Islam adalah dengan membaca sepuluh ayat pertama surat Al Kahfi. Para lelaki disarankan masuk ke dalam masjid, sementara anak-anak dan wanita pulang ke rumah masing-masing lalu menutup pintu rapat-rapat. Mereka lalu membaca surat Al Kahfi dengan cara berulang-ulang. Surat Al Kahfi merupakan penangkal kejahatan Dajjal. Oleh karena itu, umat mukmin harus sering-sering membaca surat Al Kahfi.
Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Al-Quran kepada hamba-Nya. Al Quran berfungsi sebagai bimbingan yang lurus bagi manusia, untuk memperingatkan akan siksaan yang sangat pedih dari sisi Allah. Al Quran juga menjadi sumber berita gembira kepada orang-orang beriman yang mengerjakan amal shalih, bahwa mereka akan mendapat pembalasan yang baik. Semoga kita membekali diri dengan iman dan takwa agar selalu dalam iman dan ihsan.

Pemerintahan Dajjal Menguasai Negara-negara Di Dunia

Sungguh luar biasa pengaruh Dajjal terhadap negeri-negeri di muka bumi. Sebab setiap kali Dajjal singgah di suatu negeri, maka para penguasa yang ada mulanya memang sudah dzalim itu mengikuti sepak terjangnya. Artinya, mereka mematuhi apa yang diperintahkan Dajjal. Dajjal memang tidak menguasai negeri dan menghancurkannya. Tetapi dia menancapkan kekuasaannya terhadap pemuka negeri agar berbuat dan mengambil keputusan sesuai kehendaknya.
Mula-mula negeri-negeri orang Yahudi dan Nasrani dikuasainya. Jika para penguasanya mau beriman kepadanya, maka Dajjal akan membiarkannya. Bahkan membantu kemakmuran negeri tersebut. Negeri di bawah kekuasaan Dajjal kemudian memerangi negara-negara muslim di sekitarnya. Jika negara muslim tidak tunduk kepada negara kafir, maka pasti dihancurkannya. Lalu ditancapkan sistem pemerintahan kafir. Dengan demikian orang-orang mukmin di negerinya bagaikan hidup di neraka. Kedzaliman menghimpit kehidupan mereka.
Pada akhir jaman, negeri-negeri Islam dapat mudah mengetahui negeri mana yang dikuasai dan negeri mana yang masih berdaulat. Kadang-kadang Dajjal memberi instruksi kepada negeri kafir untuk merusak negeri muslim. Jika negeri muslim itu tergolong kuat, maka negeri kafir memasukkan budaya maksiat yang merusak akhlak. Sehingga sebagian besar masyarakat muslim terpengaruh budaya kafir, dan akhlak mereka menjadi rusak. Apabila terdapat ulama di negeri muslim berjuang untuk memerangi kemaksiatan, maka tak segan-segan negeri kafir menyusupkan mata-mata ke dalamnya lalu menangkap dan membunuh.
Dajjal Menebarkan Maksiat Di Negara Muslim
Jika negeri muslim itu tidak terpengaruh oleh budaya kafir, maka negeri kafir mengirimkan bala tentara untuk menghancurkannya. Perkebunan mereka dibakar. Kilang-kilang minyak dimusnahkan. Anak-anak, para perempuan dan orang-orang tua diperangi juga. Namun jika negeri muslim itu menyerah dan takluk kepada negeri kafir, rakyatnya akan selamat. Tetapi dengan syarat, orang-orang muslim haruslah mengikuti jejak Dajjal. Mereka harus berlaku dan bersikap layaknya Dajjal.
Setiap kali Dajjal memasuki suatu wilayah atau negeri, ia pasti diikuti oleh beribu-ribu orang, bahkan sampai jutaan. Mereka terdiri dari manusia maupun setan yang menjelma sebagai manusia untuk menyesatkan umat. Mereka berusaha menjauhkan manusia beriman kepada Allah. Karena itu, mereka tak henti-hentinya melancarkan pengaruh dan propaganda. Baik melalui bidang ekonomi, hukum, pendidikan maupun dunia hiburan.
Cara mengghindari teror Dajjal yang disarankan oleh agam Islam adalah dengan membaca sepuluh ayat pertama surat Al Kahfi. Para lelaki disarankan masuk ke dalam masjid, sementara anak-anak dan wanita pulang ke rumah masing-masing lalu menutup pintu rapat-rapat. Mereka lalu membaca surat Al Kahfi dengan cara berulang-ulang. Surat Al Kahfi merupakan penangkal kejahatan Dajjal. Oleh karena itu, umat mukmin harus sering-sering membaca surat Al Kahfi.
Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Al-Quran kepada hamba-Nya. Al Quran berfungsi sebagai bimbingan yang lurus bagi manusia, untuk memperingatkan akan siksaan yang sangat pedih dari sisi Allah. Al Quran juga menjadi sumber berita gembira kepada orang-orang beriman yang mengerjakan amal shalih, bahwa mereka akan mendapat pembalasan yang baik. Semoga kita membekali diri dengan iman dan takwa agar selalu dalam iman dan ihsan.

Kemunculan dan Ciri-ciri Imam Mahdi

Pada saat orang-orang mukmin di luar kota Madinah dan Mekkah lari ke gunung-gunung dan ke hutan-hutan. Mereka meninggalkan kampung halamannya secara diam-diam dan tidak berkelompok, sehingga Dajjal dan pengikutnya tidaklah dapat mencium jejaknya. Namun jika berkelompok, seringkali dapat diketahui dan dikejar oleh Dajjal. Kehadiran Dajjal benar-benar menyiksa kaum muslim.
Ketika itu orang-orang mukmin dalam jumlah besar bereksodus ke gunung. Hal ini tentu saja diketahui oleh orang-orang kafir. Orang-orang mukmin yang berada di atas gunung itu kemudian bersama-sama membaca ayat-ayat pertama surat Al Kahfi. Dengan begitu Dajjal dan pengikutnya tertahan di kaki bukit. Mereka tidak bisa mencapai gunung tempat orang-orang mukmin berkat manfaat bacaan sepuluh ayat pertama surat Al Kahfi.
Suatu ketika, dua orang mukmin turun gunung untuk mencari mata air. Setelah mendapatkan air, mereka kembali naik ke gunung untuk menemui teman-temannya. Namun di tengah perjalanan, ia dikejutkan oleh hatif (suara dari langit tanpa rupa) yang berbunyi, “Wahai sekalian manusia, sesungguhnya dari desa Karimah, Imam Mahdi telah muncul. Ia sekarang di kota Mekkah!”
Dua lelaki itu menghentikan langkah dan masing-masing saling memandang. Mereka heran mendengar suara tanpa rupa. Seakan-akan suara itu memenuhi langit dunia. Setelah mengabarkan kepada kaum mukmin lainnya, mereka mengajak dua orang mukmin lain untuk bergegas pergi ke Karimah untuk menemui sosok yang bernama Imam Mahdi. Ternyata di desa itu sudah banyak orang. Mereka melihat seperti lautan manusia.
Ciri-ciri Dan Identitas Imam Mahdi
Keempat orang tersebut benar-benar heran. Begitu cepat kabar tentang turunnya Imam Mahdi sampai ke telinga kaum mukmin lainnya. Setelah mencari tahu, ternyata mereka datang dari segala penjuru tempat. Keempat orang tersebut kemudian merangsek ke depan agar bisa mengetahui secara jelas bagaimana sosok dan ciri-ciri tubuh Imam Mahdi. Apakah benar yang dilihat banyak orang di desa Karimah itu juru selamat, sang Imam Mahdi? Setelah berjuang dengan cara menerobos dari himpitan banyak orang, akhirnya ia bisa mendekat ke tempat Imam Mahdi berada.
Imam Mahdi memiliki ciri-ciri bertubuh tinggi dan besar. Usianya masih muda. Kulitnya tidak terlalu kuning dan tidak terlalu putih, seperti kulit bangsa Arab pada umumnya. Di pipi kanannya terdapat tahi lalat. Nama asli Imam Mahdi adalah Ahmad. Konon, Imam Mahdi masih keturunan Hassein bin Fatimah. Jadi, Imam Mahdi masih memiliki garis keturunan dengan Nabi Muhammad SAW. Orang-orang yang berasal dari keturunan Nabi Muhammad dikenal memiliki keistimewaan dalam hidupnya.
Keempat orang mukmin tersebut tidak sempat berkenalan atau bersalaman dengan Imam Mahdi karena Imam Mahdi tampaknya sibuk menyambut tamu. Mereka kemudian meninggalkan desa Karimah dan kembali ke gunung tempat teman-teman mukmin berada. Mereka mengajak meninggalkan tempat tersebut dan menuju ke Mekkah untuk menyelamatkan diri. Mekkah dan Madinah adalah dua kota yang tidak bisa dijangkau oleh Dajjal. Itulah tempat tujuan umat mukmin menyelamatkan diri dari kejaran Dajjal.
Orang-orang pun bergegas menuruni gunung dan melakukan perjalanan di malam hari menuju Mekkah. Di desa Karimah mereka bergabung dengan orang-orang mukmin yang ingin berlindung dari kedzaliman Dajjal. Imam Mahdi menyambut mereka dengan senang hati. Selanjutnya, Imam Mahdi mengumpulkan para pemuda pemberani untuk melawan teror yang dilakukan Dajjal di muka bumi.
Imam Mahdi Dan 313 Waliyullah Berperang Melawan Dajjal

Dalam artikel sebelumnya, kita sudah membahas ciri-ciri fisik Imam Mahdi. Hari-hari semenjak kemunculannya, Imam Mahdi selalu sibuk menerima tamu. Mereka berasal dari berbagai penjuru dunia. Sebagian besar adalah para ulama dan waliyullah. Sedangkan orang-orang mukmin ada juga yang datang sekedar melihat dan berkerumun bagaikan semut yang mendatangi gula. Imam Mahdi benar-benar sibuk. Namun ia merasa senang karena banyak ulama yang datang untuk mendiskusikan tentang permasalahan agama dan akhlak manusia di jaman akhir.
Setiap ulama Islam di dunia merasa khawatir terhadap kondisi orang-orang mukmin yang nasibnya teraniaya. Islam di jaman akhir hanya tinggal nama. Al Quran hanya tinggal tulisan. Masjid-masjid banyak yang kosong, sepi bagaikan kuburan. Menusia mengaku sebagai muslim tetapi akhlaknya jauh dari dari akhlak muslim. Mereka suka melakukan kegiatan maksiat. Itulah yang menjadi tugas ulama untuk menegakkan kebenaran di muka bumi dan tentu saja tidak mudah dilakukan.
Orang Islam yang benar-benar beriman kepada Allah tinggal sedikit. Dalam kelompok kecil itu mereka menderita. Mereka selalu dikejar-kejar oleh Dajjal. Jika kebetulan mereka tertangkap, maka dipaksa untuk beriman kepadanya. Seandainya menolak, tentu orang itu akan disiksa. Untunglah, orang-orang yang datang ke hadapan Imam Mahdi termasuk sisa-sisa orang beriman yang selamat dari kedzaliman Dajjal. Dari sinilah dimulai kebangkitan umat mukmin di zaman akhir.

Imam Mahdi Menyatukan Umat Mukmin Akhir Zaman
Imam Mahdi merasa senang dengan kedatangan umat mukmin tersebut. Umat mukmin tersebut datang dari seluruh penjuru dunia. Mereka berasal dari bangsa-bangsa yang berbeda. Namun mereka memiliki satu tekad di dada, yaitu iman dan Islam. Untuk itu, Imam Mahdi ingin mengetahui secara detail 313 orang tersebut berasal dari wilayah mana saja. Satu per satu dari mereka kemudian menerangkan dari mana mereka berasal. Dengan demikian, Imam Mahdi bisa menentukan dan memberi tugas sesuai dengan daerahnya masing-masing.
Setelah melakukan sidang yang cukup lama, akhirnya mereka mendapat pembagian tugas. Masing-masing ulama dan waliyullah itu diangkat menjadi gubernur di daerahnya sendiri-sendiri. Mereka diangkat menjadi gubernur untuk memimpin wilayah tertentu. Mereka dilarang mengharap kedudukan dan harta benda. Para waliyullah yang berjumlah 313 orang tersebut bertugas menegakkan syariat Islam di wilayahnya masing-masing.
Imam Mahdi cukup berhati-hati dalam menunjuk dan mengangkat wakil-wakilnya di setiap negara. Ia memilih orang-orang yang cakap, menguasai ilmu syariat Islam dan imannya tidak diragukan lagi. Dari ratusan wakilnya itu, sebagian besar berasal dari bangsa Ajam (selain bangsa Arab). Imam Mahdi meminta agar hukum Islam benar-benar diterapkan agar umat manusia mendapatkan keadilan, kesejahteraan dan kedamaian hidup.
Orang-orang mukmin yang memenuhi desa Karimah kemudian secara berkelompok meninggalkan tempat itu. Suasana di desa Karimah menjadi sepi. Imam Mahdi dan beberapa orang kepercayaannya masih berada di sana. Imam Mahdi kemudian merencanakan sesuatu. Imam Mahdi mengajak pergi menuju negara Iran. Disana Imam Mahdi mengumpulkan orang-orang mukmin yang pemberani. Lalu dibentuklah pasukan tentara yang siap berjihad memerangi kedzaliman Dajjal di muka bumi.

Kunjungan Imam Mahdi Ke Negara Iran

Di Iran, Imam Mahdi mendapat sambutan luar biasa dari orang-orang mukmin. Namun orang-orang munafik dan kafir merasa tidak suka atas kehadiran Imam Mahdi. Orang-orang munafik dan kafir yang menjadi pengikut Dajjal itu pun diam-diam menyusun rencana busuk untuk menghancurkan Imam Mahdi maupun orang mukmin. Namun mereka tidak bisa berbuat banyak, karena Dajjal masih melanglang buana ke negeri yang jauh.
Dibantu oleh para wakilnya yang merupakan ulama dan waliyullah, dalam waktu singkat Imam Mahdi berhasil merekrut para pemuda yang tangguh dan pemberani. Mereka dijadika tentara yang kelak akan memerangi orang-orang kafir dan pengikut Dajjal yang dzalim itu. Pasukan perang tersebut dijalankan atas nama agama, bukan untuk tujuan penguasaan sumber-sumber ekonomi negara Iran.
Setelah pasukan perang terbentuk dan dianggap tangguh untuk melakukan pertempuran, maka Imam Mahdi meyakinkan kepada mereka untuk menjadikan dunia ini aman, sejahtera dan damai bagi umat manusia. Strategi yang digunakan oleh Imam Mahdi adalah memperingatkan kepada orang-orang kafir dan munafik pengikut Dajjal itu untuk segera kembali beriman kepada Allah.
Imam Mahdi Membersihkan Negara Iran Dari Kekuasaan Dajjal
Jika para pengikut Dajjal menyatakan diri beriman kepada Allah dan kepada Rasulullah Muhammad, maka pasukan Imam Mahdi tidak boleh menyakitinya atau membunuhnya. Namun jika mereka menolak atau melawan, maka pasukan Imam Mahdi boleh berbuat apa saja. Tapi Imam Mahdi mengatakan agar apapun cara tersebut hendaknya dilakukan dengan cara-cara Islami.
Imam Mahdi kemudian mengatur strategi dengan para panglima perang. Maka dapat ditentukan kapan mulai bertindak dan wilayah mana yang menjadi obyek sasaran. Mula-mula Imam Mahdi bersama pasukannya menentukan daerah Iran yang pertama harus dilakukan pembenahan. Pasukan tersebut kemudian berhadapan dengan orang-orang munafik dan kafir. Setelah diperingatkan, justru orang-orang yang menjadi pengikut Dajjalitu melakukan perlawanan. Terjadilah peperangan sengit.
Namun pada akhirnya kemenangan berada di tangan pihak bala tentara Imam Mahdi. Di negeri Iran, orang-orang munafik dan kafir habis sama sekali. Tinggallah orang-orang yang tetap teguh pendiriannya memegang iman dan Islam. Imam Mahdi kemudian meminta kepada wakilnya di negeri itu (semacam gubernur) untuk segera mendirikan negara Islam dan menerapkan syariat agama Allah.
Pemerintahan Islam Di Bawah Kepemimpinan Imam Mahdi

Imam Mahdi meminta laporan dari para wakilnya yang ditugaskan menjadi gubernur di negeri-negeri lain. Laporan itu mencakup keadaan orang-orang kafir dan munafik disana, serta sampai seberapa banyak jumlahnya. Dari laporan yang masuk kemudian dianalisa sehingga dapat diketahui negeri mana yang harus didahului untuk ditangani terlebih dulu. Artinya, jika di suatu negeri itu orang kafir, munafik dan pengikut Dajjal berjumlah lebih banyak daripada umat mukmin, maka pasukan Imam Mahdi dikirim kesana.
Dalam waktu yang tidak terlalu lama, negeri-negeri yang berada pemerintahan Imam Mahdi telah menjadi aman. Sebagian kecil orang kafir yang menjadi pengikut Dajjal kembali beriman dan melaksanakan syariat Islam sebagaimana hukum yang diterapkan dalam Pemerintahan. Di bawah pemimpin gubernur yang notabene wali atau ulama, dan diterapkannya syariat Islam, maka umat Islam menjadi aman dan damai. Hadist riwayat Imam Abu Daud menerangkan:
“Imam Mahdi itu lebar dahinya, mancung hidungnya. Seluruh isi bumi olehnya dipenuhi dengan kejujuran dan keadilan, yang sebelumnya bumi ini penuh kedzaliman dan penganiayaan. Imam Mahdi menegakkan syariat Islam, serta menghidupkan apa-apa yang tercecer dari sunah Rasulullah SAW. Sejak itu Islam menjadi jaya dan luhur kalimatnya, yakni di masa kekuasaan Imam Mahdi tersebut, sehingga dapatlah diterapkan pemerintahannya di atas bumi.”
Imam Mahdi Menjalankan Pemerintahan Syariat Islam
Para gubernur yang ditunjuk oleh Imam Mahdi berusaha keras untuk mengembalikan keamanan seperti semula. Dengan demikian rakyatnya tidak merasa was-was lagi. Setelah seluruh negeri di bawah Pemerintahan Imam Mahdi menjadi aman, maka kebijaksanaan berikutnya adalah agar seluruh waliyullah dan ulama yang ditunjuk sebagai gubernur harus meningkatkan taraf ekonomi rakyatnya.
Ketika itu setiap gubernur yang memerintah di wilayahnya masing-masing menerapkan hukum-hukum Islam. Keadilan pun berdasarkan syariat Islam. Oleh karena itu, siapa saja yang terbukti mencuri, maka tangannya harus dipotong. Siapa saja yang terbukti berzina, maka mereka harus menerima hukuman rajam.
Sesungguhnya, yang terkena hukuman semacam itu kebanyakan orang-orang munafik. Secara lahiriah mereka mengakui bahwa hanya Allah yang wajib disembah sebagai Tuhan. Namun diam-diam hatinya masih terikat dengan Dajjal. Diam-diam ia melakukan kemaksiatan. Namun karena negeri tersebut telah diperintah oleh seorang waliyullah yang berpegang pada syariat Islam, maka orang-orang semacam itu tidak bisa lolos dari keadilan.

Peraturan Hukum Dan Ekonomi Jaman Imam Mahdi
Perlahan tapi pasti, suasana keamanan menjadi kondusif. Tidak ada lagi orang yang mencuri. Masyarakat menyimpan harta bendanya tanpa diliputi rasa was-was. Walaupun semalam suntuk pintu rumah dibuka pun tak akan ada barang yang hilang.
Tempat-tempat maksiat pada jaman pemerintahan Imam Mahdi sudah tidak ada lagi. Orang telah sadar betul bahwa maksiat adalah dosa. Sedangkan bagi orang munafik, meskipun mereka tidak takut adzab Allah, tetapi takut terhadap ancaman hukuman negara yang berdasarkan syariat Islam itu. Sehingga dengan terpaksa mereka menahan diri.
Begitu pula di bidang perekonomian dan perdagangan. Kini tidak ada lagi pedagang yang menipu pembeli. Tidak ada lagi perbuatan mengurangi timbangan atau ukuran. Mereka melakukan jual-beli dengan ikhlas dan terbuka. Masing-masing menjaga diri dari sesuatu yang diharamkan oleh syariat agama Islam.
Pendek kata, antara orang yang satu dengan yang lainnya tidak lagi saling curiga. Mereka sama-sama berprasangka baik karena masing-masing orang mempunyai sifat amanah dan jujur. Keadaan demikian itulah yang dijumpai dimana-mana. Masyarakat menjadi rukun dan tenteram.

Kebangkitan Islam Di Bawah Pemerintahan Imam Mahdi

Orang-orang mukmin yang sebelum kedatangan Dajjal telah dipinggirkan oleh orang-orang munafik dan kafir, mendapatkan kembali hak-hak mereka di bawah Pemerintahan Imam Mahdi. Pada saat sebelumnya, perekonomian orang-orang mukmin sepertinya dijajah. Kehidupan mereka menjadi tertindas dan miskin. Mereka termasuk kelompok yang dipinggirkan dan tidak dihargai.
Ditambah lagi ketika kedatangan Dajjal, orang-orang mukmin mendapat teror dan intimidasi. Kemana saja kaki berpijak, mereka tak pernah merasa aman. Mereka dikejar-kejar pengikut Dajjal. Orang-orang mukmin benar-benar menghadapi cobaan yang sangat berat. Tetapi ketika Imam Mahdi muncul, mereka menjadi damai, aman, dan sejahtera.
Kebangkitan Perekonomian Islam
Islam semula dihinakan oleh orang-orang kafir. Sebab para pemeluk Islam hanya sebatas pengakuan. Sedangkan orang-orang yang beriman dan benar-benar ‘kaffah’ berada dalam taraf sosial marginal (pinggiran). Bahkan setiap ada kekacauan, orang Islam yang dituduh sebagai biang keladinya. Namun setelah kedatangan Imam Mahdi dan tatanan Pemerintahan menggunakan syariat Islam, maka agama yang dibawa Rasulullah SAW itu kembali bersinar.
Sistem perekonomian Islam benar-benar diterapkan. Tidak ada lagi riba dan tidak ada lagi uang berbunga. Bank-bank memberi pinjaman tanpa meminta bunga. Hasilnya, tidak dijumpai lagi kesenjangan sosial. Yang mana sebelumnya perekonomian dikuasai oleh kafir dan orang Yahudi, praktek riba atau rentenir tumbuh subur dimana-mana.
Sistem ekonomi riba sangat merugikan masyarakat karena menjadikan orang kaya semakin kaya, sedangkan yang miskin semakin jatuh terhimpit utang. Keadaan itu membuat kesenjangan sosial yang begitu menyolok. Namun ketika diterapkan perekonomian Islam, tak ada lagi kesenjangan sosial.
Pemerintahan Islam Menghapus Kesenjangan Sosial
Pemerintahan Imam Mahdi mengutamakan sikap agar sesama manusia saling menolong. Orang kaya tidak lagi menyimpan hartanya, sebab mereka sadar betul jika uang disimpan berarti tidak bermanfaat bagi orang lain. Karena itu, mereka kemudian memanfaatkan hartanya sebagai pinjaman modal tanpa bersyarat bagi orang-orang tidak mampu. Orang yang mendapat pinjaman pun sangat jujur dan amanah.
Dalam waktu yang tidak terlalu lama golongan sosial yang tergolong miskin bisa berubah menjadi sejahtera. Tidak dijumpai lagi pengemis. Akhirnya semua orang ingin bersedekah. Mereka ingin membantu dan memberikan sesuatu kepada saudara-saudaranya. Diterangkan dalam hadist Imam Muslim:
“Imam Mahdi dikaruniai ketetapan kekuasaan, di masa pemerintahannya amat luaslah rejeki umat, karena memang betul-betul berlaku adil dan banyak pula harta yang diberikan. Ia menyebar-nyebarkan harta itu dengan merata sekali, tanpa menghitung jumlahnya sama sekali.”
Demikianlah keadaan masyarakat di jaman Imam Mahdi yang senantiasa damai, rukun, dan sejahtera. Meskipun demikian, orang-orang munafik dan kafir masih berkeliaran secara diam-diam. Mereka berharap agar Dajjal yang pergi ke suatu tempat segera kembali agar dapat menolongnya.

Turunnya Nabi Isa Di Kota Damaskus Negara Syria


Ternyata tugas Imam Mahdi menghapus kekuasaan Dajjal di muka bumi belum selesai. Setelah negara Iran kembali menegakkan syariat agama Islam, Imam Mahdi dan pasukannya melanjutkan melawan golongan orang-orang kafir di daerah Bani Hasyim.
Di saat mereka bertempur, tiba-tiba Dajjal dan pasukan yang mengikutinya datang juga ke tempat itu. Tentu saja Imam Mahdi dan para mujahidin kewalahan. Mereka terus terdesak hingga akhirnya sampai di dekat Gunung Dukhan. Disana Dajjal terus mengejar-ngejar. Imam Mahdi dan para pejuangnya menyelamatkan diri ke gunung itu sambil membaca ayat-ayat pertama surat Al Kahfi sehingga Dajjal tidak mampu lagi mengejarnya.
Pasukan Dajjal membiarkan Imam Mahdi dan pejuangnya mengungsi ke gunung. Dajjal berpikiran bahwa Imam Mahdi dan kaum mukmin akan segera kehabisan bahan makanan sehingga akan turun gunung. Dajjal kemudian mengajak para pengikutnya pergi dari gunung Dakhan. Imam Mahdi dan tentaranya bisa melihat dengan jelas kepergian Dajjal. Mereka kemudian bersujud syukur kepada Allah.
Ketika bangkit dari sujud, mereka mendengar suara dari langit bahwa saat itu Nabi Isa AS telah turun ke dunia. Seketika itu, mereka ramai membicarakan tentang apa yang baru saja di dengarnya. Begitu pula Imam Mahdi, ia merasa heran terhadap suara itu. Jika memang Nabi Isa telah turun ke bumi, maka pertanda dunia ini akan menjadi damai. Dajjal tak lama lagi akan lenyap dari muka bumi.

Nabi Isa Turun di Kota Damaskus
Dikabarkan kepada mereka bahwa Nabi Isa alaihis salam turun langsung di menara putih yang berada di sebelah timur kota Damaskus, ibukota negara Syria. Tentang turunnya Nabi Isa sebagaimana diterangkan dalam hadist berasal dari An Nuwwas bin Sam’an ra, Dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda yang artinya:
“Ketika Dajjal sedang berbuat kerusakan seperti itu, Allah Azza wa Jalla mengutus Isa bin Maryam turun di dekat menara putih di sebelah timur Damaskus dengan mengenakan pakaian dua warna sambil meletakkan dua telapak tangannya pada sayap dua malaikat. Apabila ia tundukkan kepalanya, hujan pun turun. Jika ia angkat tangannya, maka butiran-butiran mutiara berjatuhan dari kepalanya. Orang-orang kafir tidak mencium bau napasnya seperti orang mati, dan bau napasnya bisa dicium sejauh mata memandang. Dia mencari Dajjal sehingga ditemukannya di pintu gerbang Kota Ludd, lalu Dajjal dibunuhnya.” (HR. Muslim).
Pasukan Imam Mahdi setuju untuk menuruni Gunung Dukhan dan bergegas menuju ke Syria. Ternyata di Damaskus telah banyak orang yang sama-sama ingin mengetahui wajah Nabi Isa. Semakin lama semakin banyak orang yang datang. Mereka juga mendengar tentang kabar turunnya Nabi Isa. Orang yang datang bagaikan air mengalir, hingga kota itu menjadi penuh sesak. Tidak sedikit orang yang jatuh pingsan karena berdesak-desakan. Bahkan ada pula yang meninggal dunia. Sungguh luar biasa daya tarik Nabi Isa ketika kemunculannya kembali di dunia.

Pertemuan Nabi Isa Dengan Imam Mahdi Di Syria

Pada mulanya Imam Mahdi merasa kesulitan untuk menemui Nabi Isa as. Namun setelah berjuang keras, menyelinap di sela-sela orang yang berdesakan, akhirnya Imam Mahdi bisa menemui Nabi Isa.
Konon pertemuan Imam Mahdi dan Nabi Isa berlangsung di dalam masjid jami’ Bani Umayyah yang berada di kota Damascus, pada waktu menjelang ashar. “Wahai Nabiyullah Isa bin Maryam. Aku adalah Imam Mahdi yang diutus oleh Allah untuk mengembalikan akhlak manusia kepada syariat Islam, “ ujar Imam Mahdi memperkenalkan diri.
Imam Mahdi kemudian menceritakan bahwa ia telah mengangkat para ulama dan waliyullah untuk menjadi gubernur di berbagai negeri. Imam Mahdi juga memerangi orang-orang kafir dan munafik pengikut Dajjal. Meskipun menghadapi kendali, namun hal itu bukanlah berarti. Tetapi pada akhirnya pasukan perang Imam Mahdi berhadapan dengan Dajjal sehingga terdesak ke Gunung Dukhan. Nabi Isa setuju bahwa Dajjal harus diperangi bersama-sama.
Nabi Isa Bersatu Dengan Imam Mahdi Melawan Dajjal
Demikianlah pertemuan Nabi Isa dan Imam Mahdi terasa begitu menyenangkan. Hingga akhirnya Imam Mahdi, Nabi Isa dan beberapa ulama bermalam di Masjid Bani Umayyah. Semalam suntuk mereka berdiskusi dan mengadakan rapat untuk menentukan langkah-langkah berikutnya demi menegakkan syariat agama Islam di muka bumi.
Ketika menjelang pagi, sayup-sayup mereka mendengar suara adzan. Konon, yang mengumandangkan adzan waktu itu adalah malaikat Jibril. Suara adzan itu bersamaan dengan keluarnya cahaya dari timur, yaitu fajar shadiq. Tak lama kemudian, terdengar pula suara iqamah.
Para ulama yang berada di dalam masjid telah bersiap-siap menunaikan shalat. Begitu juga ribuan manusia di luar masjid, mereka pun mendengar suara iqamah. Maka sholat berjamaah subuh dilaksanakan. Imam Mahdi didaulat untuk menjadi imam. Sedangkan Nabi Isa, para waliyullah dan umat mukmin sebagai makmum.

Persiapan Nabi Isa Melawan Dajjal di Palestina
Sementara itu, Dajjal dan para pengikutnya telah sampai di negeri Palestina. Disana ia dan pengikutnya mengejar-ngejar orang mukmin. Tidak sedikit yang dibunuh dan dilemparkan ke neraka buatannya. Anak-anak, wanita dan orang tua mereka bunuh tanpa ampun. Bagi pria mukmin yang masih hidup, mereka disiksa dan disuruh mengakui Dajjal sebagai Tuhan.
Berita tentang keadaan yang mencekam di Palestina tersebut sampai pula ke telinga Nabi Isa. Bersama dengan orang-orang pilihan yang menjadi pembantunya, Nabi Isa kemudian pergi kesana untuk menolong kaum mukmin yang dikejar-kejar Dajjal. Ia menghibur dan memberi semangat kepada orang-orang mukmin tersebut. Sebagaimana diterangkan dalam hadist dari An Nuwwas bin Sam’an bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Kemudian Isa bin Maryam mendatangi suatu kaum yang dilindungi oleh Allah dari Dajjal, lalu Isa bin Maryam mengusap wajah mereka dan memberikan kepada mereka mengenai derajat mereka di surga.” (HR. Muslim).
Nabi Isa kemudian menyelamatkan orang-orang mukmin di tanah Palestina. Mereka diajak pergi ke bukit agar tidak tersentuh oleh Dajjal maupun pengikutnya. Setelah mengantarkan umat Islam ke tempat yang aman, Nabi Isa kemudian mempersiapkan diri menumpas pasukan Dajjal.
Nabi Isa Menumpas Dajjal Di Palestina

Kemudian Nabi Isa mempersiapkan diri untuk melawan pasukan Dajjal dengan bantuan para prajurit Islam yang setia membela agama Allah. Baru kali ini Nabi Isa melihat makhluk yang bertubuh tinggi besar bagaikan monster. Ia menatap lekat-lekat.
Ketika melihat tulisan ‘kafir’ di kening makhluk itu, maka Nabi Isa semakin yakin bahwa orang yang berada dihadapannya adalah Dajjal. Apalagi para pengikutnya memberitahukan bahwa makhluk itu memang Dajjal yang selama ini mondar-mandir membuat kerusakan di muka bumi.
Sebenarnya Dajjal tahu siapakah sebenarnya lelaki yang berkat di hadapannya. Hatinya sudah ciut, tetapi untuk mengulur waktu dalam mencari siasat melarikan diri, maka Dajjal terus berbicara.
Akhirnya Nabi Isa melawannya. Dajjal ketakutan dan melarikan diri ke arah tenggara kota Palestina. Gerakannya sangat cepat bagaikan angin. Para pengikutnya tertinggal di belakang. Mereka terpaksa berhadap-hadapan dengan pengikut Imam Mahdi.
Dajjal Tertelan Bumi Di Kampung Lud
Sementara itu, Nabi Isa terus mengejar kemana perginya Dajjal si pembohong besar itu. Kira-kira 3 kilometer dari Palestina, tepatnya di daerah Babilud, Nabi Isa berkata kepada bumi, “Wahai bumi, telanlah tubuh Dajjal!”
Dengan sangat ajaib, terjadilah gempa yang membuat tanah tempat berpijak Dajjal jadi terbelah. Kaki Dajjal terperosok ke dalam tanah. Seketika itu pula, tanah menjepitnya. Dajjal tidak bisa bergerak atau menggeser tubuhnya. Tanah tempat terjepitnya kaki Dajjal itu dahulu merupakan bekas kampung kaum Lud yang terkena azab Allah.
Wajah Dajjal tampak sangat ketakutan. Apalagi Nabi Isa as menatap lekat-lekat. Tubuh yang tinggi besar dan perkasa itu seakan-akan tiada berdaya sama sekali. Keangkuhan dan kesombongan Dajjal selama ini luruh bagaikan daun kering.
Padahal sebelumnya, kemana-mana Dajjal mengaku sebagai Tuhan. Ia memamerkan kesaktian sihirnya dan mampu memerintahkan alam sekehendaknya. Namun sekarang, di hadapan Nabi Isa, ia bagaikan kelinci di hadapan harimau.
Dajjal Mati Di Tangan Nabi Isa
Seakan-akan Nabi Isa tak memberi kesempatan kepada Dajjal untuk membela diri. Ia terus berkata, “Wahai pembohong besar! Sudah berapa lamakah engkau hidup di dunia ini? Sudah berapa banyak negeri yang kau singgahi? Berapa juta manusia yang kau sesatkan? Dan sekarang engkau berlindung kepada siapa? Jika dirimu benar-benar Tuhan, maka cobalah untuk membebaskan dari himpitan bumi itu!”
Dajjal tetap diam seribu bahasa. Mulutnya terasa bungkam dan lidahnya terasa kelu. Nabi Isa membentak untuk kedua kalinya, “Hai Dajjal! Bicaralah!” Namun Dajjal tidak bisa berbicara. Ia melihat seakan-akan dari mulut Nabi Isa menyemburkan api yang menjilat-jilat. Suara Nabi Isa terdengar di telinga Dajjal bagaikan halilintar yang menggelegar memenuhi jagad raya.
Tubuh Dajjal menggigil karena ketakutan. Semakin lama semakin menyusut dan mengecil. Terasa tulang-tulangnya tak berdaya. Dajjal menjadi lemas tak bertenaga. Tanpa membuang-buang waktu, Nabi Isa kemudian menebas leher Dajjal hingga terputus. Ia menjerit keras bersaman dengan memancarnya darah segar dari urat nadinya. Dajjal sekarat dan tak lama kemudian tubuhnya yang sudah mengecil itu lemas bagaikan tumbuhan layu. Saat itu tamatlah riwayat si pembohong besar bernama Dajjal.

Nabi Isa Memerangi Pengikut Dajjal Yang Tersisa Di Muka Bumi

Dengan tewasnya Dajjal bukan berarti segala angkara murka telah lenyap di muka bumi. Nabi Isa menyadari bahwa tugas untuk menegakkan syariat Islam masih begitu panjang. Hal ini disebabkan karena pengikut Dajjal masih tersisa dimana-mana.
Orang-orang kafir, munafik, Yahudi dan Nasrani harus dimusnahkan jika mereka menolak syariat Islam. Oleh karena itu Nabi Isa as tidak berpangku tangan. Dia juga melakukan perang sabil sebagaimana yang dilakukan oleh Imam Mahdi. Dalam perjuangannya, Nabi Isa dibantu oleh orang-orang mukmin, para jin, dan malaikat. Mula-mula Nabi Isa berhadapan dengan orang-orang kafir di Palestina.
Dalam pertempuran tersebut, orang-orang kafir, Yahudi, dan Nasrani sangat gigih melawan Nabi Isa. Mereka tidak rela jika Pemerintahan Islam jaya dan kembali bangkit di atas permukaan bumi. Mereka tidak terima bahwa Tuhannya yang bernama Dajjal telah tewas di tangan Nabi Isa. Namun pertempuran tersebut dapat dimenangkan oleh Nabi Isa dengan mudah.
Usai pertempuran, kaum mukmin merasa bersyukur dan bergembira atas kemenangan mereka. Nabi Nabi Isa memperingatkan agar umat mukmin tidak bergembira dulu dan merasa telah membasmi musuh-musuh Islam. Nabi Isa menyatakan bahwa masih banyak musuh umat mukmin yang tidak terdeteksi.
Nabi Isa Melawan Orang-orang Munafik
Nabi Isa mengatakan bahwa musuh yang tidak terdeteksi tersebut adalah orang-orang munafik. Mereka itu tidak mudah diketahui karena tidak nyata-nyata menentang Islam. Mereka sangat licik dan menyusup ke pihak yang menang. Bisa saja musuh umat mukmin itu berada di samping kita. Bisa teman atau saudara sendiri.
Orang-orang munafik memang susah ditebak, apakah dia kawan atau lawan. Karena di hadapan Nabi Isa mereka berpura-pura sebagai orang salih. Tetapi diam-diam mereka tetap mengingkari Allah sebagai Tuhan. Mereka tetap mengakui Dajjal sebagai Tuhannya. Jika orang-orang shalih terlena, mereka tak segan-segan menikam dari belakang.
Namun dalam peperangan itu, Nabi Isa mendapat petunjuk dari Allah. Orang-orang munafik tidak bisa menyembunyikan dirinya maupun menyembunyikan hatinya. Kemana saja mereka pergi dan berlindung, Nabi Isa dan orang-orang shalih mengetahuinya. Sebab batu, pohon, gedung dan gua, semuanya bisa berbicara dan memberitahukan kepada Nabi Isa bahwa dirinya dijadikan tempat berlindung oleh orang-orang munafik.
Hal ini diterangkan dalam hadist riwayat Bukhari dan Muslim, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Kiamat tidak akan terjadi sehingga kaum muslimin berperang melawan Yahudi sehingga kaum Yahudi bersembunyi di balik batu dan pepohonan. Maka berkatalah batu dan pepohonan itu (memberitahu orang muslimin): Wahai orang Islam, disini ada orang Yahudi (munafik dan kafir) bersembunyi di belakangku, kemarilah, dan bunuhlah dia…”
Nabi Isa Memimpin Umat Mukmin Mencapai Kejayaan

Setelah membersihkan orang-orang kafir di Palestina, Nabi Isa dan Imam Mahdi kemudian pergi ke negeri-negeri lain karena para pengikut Dajjal masih banyak dan tersebar di setiap negeri. Meskipun Dajjal telah mati, tetapi pengikutnya masih tetap mempertuhankan Dajjal. Mereka masih tetap menjadi orang kafir dan orang munafik. Mereka selalu menghambat penegakan syariat Islam.
Namun pada sebagian negeri yang dipimpin oleh gubernur (yang diangkat oleh Imam Mahdi), syariat Islam telah dijalankan dengan benar. Negeri dibawah pemimpin ulama dan waliyullah tersebut telah aman dan damai. Hanya saja ada beberapa negeri yang ketika itu masih dikuasai Dajjal. Maka sisa-sisa negeri itulah yang menjadi tempat dakwah Nabi Isa untuk mengembalikan akhlak manusia kembali ke agama Islam.
Dalam waktu yang tidak lama, negeri-ngeri kafir (yang dikuasai Yahudi dan Nasrani) berhasil di-Islam-kan. Kini dunia telah aman dan damai. Setelah itu Nabi Isa as menata kehidupan sosial dengan baik dan menerapkan syariat Islam. Akhlak manusia kembali kepada ajaran Islam, sesuai dengan harapan Rasulullah SAW. Umat Islam memeluk agama Islam secara kaffah (menyeluruh). Tidak ada kemusyrikan, tahayul maupun bid’ah. Mereka hanya menyembah Allah.
Pendek kata, umat Islam pada saat itu hidup dalam keadaan aman dan damai. Tidak ada lagi rasa was-was dan terancam karena orang-orang munafik telah lenyap. Orang-orang jahat telah mati. Cobaan telah berakhir. Kemaksiatan tidak dijumpai lagi. Pelacuran dan pemerkosaan terkikis dengan sendirinya. Tidak ada orang yang minum khamer atau berjudi. Tak ada lagi yang mencuri atau menipu. Tidak pernah pula dijumpai jual beli dengan riba.
Nabi Isa Menjalankan Syariat Agama Islam
Setelah negeri-negeri kafir menjadi Islam, maka Nabi Isa menata perekonomian masyarakat dengan baik. Hasilnya adalah rakyat menjadi sejahtera. Sebab orang kaya memberi pinjaman modal kepada orang miskin tanpa bunga atau syarat apapun. Orang suka memberi dan saling tolong-menolong. Sesama manusia mereka satu saudara. Mereka hidup dalam naungan Islam dan iman yang sama. Karenanya tak pernah dijumpai pertengkaran atau perselisihan. Semuanya selalu berprasangka baik.
Di jaman Nabi Isa setelah turun ke bumi, semua makhluk baik penduduk bumi, ikan di lautan, binatang di hutan, semuanya ridha dan patuh terhadap syariat Islam. Bahkan harimau bisa berkumpul dengan kelinci, tikus merasa aman berdampingan dengan kucing, burung elang tak mengganggu anak ayam dan katak berteman dengan ular. Itulah syariat Islam yang benar-benar diterapkan oleh Nabi Isa. Ia memerintah negeri-negeri di dunia dengan sangat adil. Dia juga menghancurkan salib-salib yang disembah oleh orang kafir. Nabi Isa pun memerintahkan agar babi-babi dibunuh.
Sesungguhnya Nabi Isa as di jaman itu tidak mengajarkan agama Nasrani. Namun ia menegakkan syariat agama Islam yang merupakan ajaran dari Nabi Muhammad SAW. Nabi Isa menegakkan syariat berdasarkan kitab Al Quran dan Hadist, bukan berdasarkan Injil. Bahkan Nabi Isa enggan dianggap sebagai penebus dosa. Dia mengatakan kepada manusia di saat itu bahwa setiap orang mempunyai tanggungjawab atas perbuatannya sendiri.
Demikianlah jaman dimana Nabi Isa mengendalikan umat muslim. Allah memberi kenikmatan yang luar biasa kepada hamba-hamba-Nya. Konon, satu ikat anggur tidak akan habis dimakan oleh sepuluh orang, sebutir delima tidak akan habis dimakan oleh beberapa orang. Bahkan kulit buah pun bisa dijadikan tempat berteduh oleh karena ukurannya yang besar. Bisa dibayangkan betapa bumi saat itu menjadi subur dan makmur.
Asal Usul Ya’juj Ma’juj Dan Pertanda Datangnya Hari Kiamat

Namun tidak selamanya manusia bergelimang kenikmatan. Seperti halnya yang dialami oleh umat manusia di jaman Nabi Isa setelah turun dari langit, ketika mendekati hari kiamat nanti. Karena kemakmuran dan kesejahteraan, kedamaian dan rasa aman pun terganggu karena kehadiran Ya’juj dan Ma’juj.
Munculnya Dajjal, keluarnya Imam Mahdi, dan turunnya Nabi Isa dari langit, serta kehadiran Ya’juj dan Ma’juj merupakan pertanda hari kiamat sudah dekat. Tidak ada yang tahu pasti siapakah sebenarnya makhluk yang bernama Ya’juj dan Ma’juj itu. Sebagian ahli tafsir berpendapat bahwa Ya’juj dan Ma’juj hanyalah simbol dari sifat manusia yang buruk. Yaitu bangsa yang berasal dari wilayah negara Turki.
Namun ada pula yang meyakini bahwa Ya’juj dan Ma’juj adalah memang benar-benar makhluk Allah yang bentuknya aneh, semacam monster. Makhluk ini mempunyai perilaku yang selalu merusak alam ini. Kemunculan Ya’juj dan Ma’juj sebagai pertanda hari kiamat sudah dekat. Tentang kebenaran pendapat tersebut, wallahu alam. Meski demikian, menurut Rasulullah SAW yang pasti Ya’juj dan Ma’juj akan hadir kelak di hari akhir dan menandai kiamat sudah dekat.
Ciri-ciri Dan Sejarah Lahirnya Ya’juj Dan Ma’juj
Ada yang berpendapat bahwa makhluk yang bernama Ya’juj dan Ma’juj memiliki bentuk tubuh persegi. Telinganya sangat lebar sehingga jika tidur, sebelah telinganya bisa dipakai untuk alas dan satunya lagi dipakai untuk selimut. Namun ada pula yang berpendapat bahwa Ya’juj dan Ma’juj itu menyerupai lebah, tingginya sekitar 120 kaki. Sementara ada pula yang berpendapat bahwa ciri-ciri fisik Ya’juj dan Ma’juj bentuknya sebesar ibu jari. Sebuah riwayat menerangkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Allah telah membuka dinding pembatasYa’juj dan Ma’juj sebesar ini (Rasullah SAW berkata sambil melengkungkan jari telunjuk dengan ibu jarinya).” (HR. Bukhari dan Muslim).
Semenjak jaman Raja Dzulkarnain makhluk ini sudah ada. Jaman Raja Dzulkarnain berarti jaman kehidupan Nabi Hidhir. Namun keberadaan makhluk tersebut terkurung dalam sebuah benteng yang kokoh. Sebagian ulama berpendapat, mereka berada dalam sebuah jurang yang sangat dalam. Kedalaman jurang itu kira-kira 150 kaki.
Tak ada seorang pun yang dapat menjangkau jurang tersebut karena tempatnya yang terasing dan sangat curam. Tempat tersebut diapit oleh dua gunung, yaitu Gunung Amlas dan Gunung Munqathi. Gunung Amlas artinya gunung yang tidak dapat didaki oleh manusia karena permukaannya sangat licin. Permukaan Gunung Amlas terdiri dari batuan keras yang tidak dapat ditumbuhi oleh pohon. Sedangkan Gunung Munqathi artinya gunung yang berlatar belakang lautan bebas. Jadi, tempat tersebut langsung berhadapan dengan samudera.
Diantara dua gunung tersebut dipagari tembok beton dan besi baja yang sangat kuat. Konon yang membangun pagar pengurungan Ya’juj dan Ma’juj adalah Raja Dzulkarnainpada tahun 1530 sebelum hijriyah. Tinggi pagar tersebut kira-kira 600 hasta, hampir sama tingginya dengan puncak dua gunung tersebut. Sedangkan lebar benteng tempat perangkap Ya’juj dan Ma’juj tersebut adalah 300 hasta dan panjang pagar sekitar 100 pos. Sama dengan jarak antara kedua gunung tersebut.

Ya’juj Dan Ma’juj Terbebas Dari Penjara Buatan Raja Dzulkarnain

Setiap hari Ya’juj dan Ma’juj menggerogoti pagar beton yang menjadi penjara baginya. Hal itu dilakukan dari fajar menyingsing hingga matahari terbenam. Semakin lama, tentu pagar beton itu semakin berkurang. Dan kelak pada jaman Nabi Isa telah turun ke dunia, tembok penjara Ya’juj dan Ma’juj akan jebol.
Ya’juj dan Ma’juj adalah makhluk yang aneh. Ia tidak akan mati sebelum beranak seribu. Di dalam jurang yang terjal itu, mereka terus beranak sehingga jumlahnya semakin banyak. Suatu ketika, benteng penjara Ya’juj dan Ma’juj yang dibuat oleh Raja Dzulkarnain yang menahan Ya’juj dan Ma’juj akhirnya jebol. Jutaan Yajuj dan Majuj keluar dari sarangnya bagaikan lebah. Bagian terdepan adalah jenis Ya’juj dan Ma’juj yang terbesar. Mereka terbang rendah di atas permukaan tanah secara bergelombang.
Gelombang pertama merusak segala yang dilaluinya. Pohon-pohon yang berbuah lebat dan berdaun rimbun dimakan habis sehingga tertinggal bongkahan-bongkahan batang saja. Ketika mereka melewati sebuah sungai yang beraliran jernih, maka gerombolan Ya’juj dan Ma’juj meminumnya hingga sungai tersebut menjadi kering. Sungguh luar biasa kerusakan yang terjadi jika wilayah atau suatu daerah tersebut dilewati sekawanan Ya’juj dan Ma’juj.
Ya’juj dan Ma’juj Membuat Kerusakan di Muka Bumi
Ya’juj dan Ma’juj terus bergerak maju hingga akhirnya tiba di sebuah telaga Thiberiyah. Telaga itu sangat luas, dalam dan memiliki aliran air yang jernih. Di sekitar Danau Thiber ditumbuhi pohon kurma yang subur. Dalam waktu sekejap pohon-pohon itu tumbang dan porak poranda digerogoti oleh Ya’juj dan Ma’juj. Mereka kemudian meminum air telaga Thiberiyah sampai benar-benar kering.
Ya’juj dan Ma’juj keluar dari sarangnya secara bergelombang. Kehadirannya membuat umat manusia menjadi menderita. Penderitaan yang menyiksa dan tiada bandingannya. Gedung-gedung menjadi rusak dan roboh. Banyak manusia yang kehilangan tempat tinggalnya. Tidak sedikit orang yang tewas tertimpa bangunan. Ladang-ladang dan kebun-kebun yang semula subur, tidak lagi dapat dipanen. Hampir semuanya ludes tak tersisa. Sumber-sumber air juga menjadi kering. Orang yang hidup di jaman itu benar-benar menderita dilanda haus, lapar dan penyakit menular.
Ternak-ternak mereka yang terdiri dari unta, sapi, kambing, dan ayam mati bergelimpangan karena urat nadinya digigit oleh sekawanan Ya’juj dan Ma’juj. Tidak hanya itu, seluruh permukaan bumi tertutup oleh kotoran makhluk tersebut sehingga menimbulkan bau dan penyakit. Setiap kali mereka lewat di suatu tempat, maka pada kesempatan itulah mereka kencing dan buang kotoran di sembarang tempat.
Nabi Isa Dan Umat Mukmin Diserang Ya’juj Dan Ma’juj

Sementara itu Nabi Isa dan orang-orang shalih menjadi panik untuk menghadapi serangan Ya’juj dan Ma’juj. Untuk itu, umat mukmin bertanya kepada Nabi Isa kemanakah mereka harus mengungsi dari serangan Ya’juj dan Ma’juj. Mereka tidak lagi memiliki rumah karena telah dirusak oleh Ya’juj dan Ma’juj. Sudah banyak orang mukmin yang mati kelaparan dan mati karena penyakit.
Nabi Isa terdiam sejenak. Setelah berpikir sejenak, Nabi Isa kemudian berkata bahwa tidak ada tempat yang dapat dijadikan berlindung dari keganasan Ya’juj dan Ma’juj kecuali Kota Mekkah dan Gunung Thur. Untuk pergi ke kota Mekkah tidak mungkin karena jaraknya terlalu jauh. Oleh karena itu Nabi Isa memilih untuk mengungsi ke Gunung Thur.
Nabi Isa mengungsi ke Gunung Thur karena Ya’juj dan Ma’juj tidak mungkin menjangkau tempat tersebut. Gunung Thur dijaga oleh para malaikat sehingga Ya’juj dan Ma’juj tidak bisa memasuki wilayah gunung tersebut. Mereka kemudian pergi ke Gunung Thur. Sesampai disana, mereka heran karena seluruh permukaan bumi kotor oleh tinja dan rusak berantakan. Namun di Gunung Thur tampaknya belum terjamah oleh Ya’juj dan Ma’juj. Pepohonan masih tampak subur. Sumber air pun mudah dijumpai.
Mereka pun berlindung disana. Namun tampaknya jutaan makhluk perusak itu mengetahui kepergian mereka. Ya’juj dan Ma’juj pun mengejarnya. Tapi makhluk itu tidak dapat menjamah gunung tersebut karena terhalang oleh para malaikat. Akhirnya mereka hanya bertahan di kaki Gunung Thur.
Semakin hari, persediaan makan mereka semakin berkurang. Buah-buahan dan air telah habis. Sehingga pada saat itu, air sangat berharga bagi kehidupan mereka dibandingkan dengan uang. Sebab uang tidak berlaku lagi di tempat pengungsian. Nabi Isa dan orang-orang beriman benar-benar terkepung oleh Ya’juj dan Ma’juj. Keadaan ini membuat mereka tersiksa. Begitulah gambaran kondisi umat manusia, terutama orang-orang shalih di jaman Ya’juj dan Ma’juj. Mereka sangat tersiksa karena terjebak di atas gunung Thur.

Allah Mendatangkan Bencana Untuk Ya’juj Dan Ma’juj

Kondisi di atas Gunung Thur sangat memprihatinkan karena bahan makanan telah habis. Akhirnya Nabi Isa as memohon kepada Allah SWT agar cobaan yang sangat berat ini berakhir. Allah Maha Mendengar. Doa Nabi Isa dan orang-orang shalih dikabulkan.
Seluruh Ya’juj dan Ma’juj yang mengepung di kaki gunung Thur terkena penyakit hidung (semacam penyakit anthrax). Mula-mula hanya beberapa saja. Tetapi penyakit itu menular begitu cepat sehingga seluruhnya terkena. Dalam waktu singkat, semua Ya’juj dan Ma’juj itu mati bergelimpangan. Permukaan bumi dipenuhi oleh bangkai-bangkai makhluk perusak itu.
Nabi Isa dan orang-orang shalih dapat melihat dengan jelas dari atas Gunung Thur bagaimana bangkai Ya’juj dan Ma’juj itu bergelimpangan di atas tanah. Mereka kemudian menuruni Gunung Thur. Namun tewasnya gerombolan Ya’juj dan Ma’juj bukan berarti permasalahan sudah beres. Mereka kini menghadapi masalah baru karena tidak sejengkal tanah pun terbebas dari bangkai Ya’juj dan Ma’juj.
Nabi Isa mengajak mereka untuk berdoa kepada Allah agar dikeluarkan dari kesulitan ini. Maka dalam waktu yang tidak lama, mereka lihat di langit tampak segumpal awan. Sesuatu yang tampak hitam bagaikan awan itu bergerak mendekat. Ternyata mereka salah sangka.
Allah Mengirim Burung Nazar Untuk Membawa Bangkai Ya’juj Dan Ma’juj
Allah mengirim burung-burung Nazar, yaitu burung pemakan bangkai dalam jumlah ratusan ribu ekor. Entah dari mana asalnya, tiba-tiba mereka muncul dari langit dan bergerak mendekati lembah Gunung Thur. Burung-burung sebesar unta itu hinggap di tanah dan mengusung bangkai Ya’juj dan Ma’juj untuk dibawa pergi.
Tidak ada yang tahu kemanakah burung-burung itu membawa pergi bangkai-bangkai Ya’juj dan Ma’juj. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, permukaan bumi menjadi bersih dari bangkai Ya’juj dan Ma’juj.
Orang-orang shalih menjadi lega hatinya ketika melihat permukaan bumi telah bersih dari bangkai Ya’juj dan Ma’juj. Namun bau kotoran masih tersisa dimana-mana. Menurut ahli tafsir bahwa bau kotoran Ya’juj dan Ma’juj yang tertinggal itu baru lenyap setelah tujuh tahun kemudian.
Allah Menurunkan Hujan Untuk Membersihkan Bangkai Ya’juj Dan Ma’juj
Menghadapi kesulitan itu, Nabi Isa dan umat mukmin bermunajat lagi kepada Allah SWT. Maka Allah memberi pertolongan. Pada suatu malam, turunlah hujan yang sangat deras. Air jatuh dari langit bagaikan ditumpahkan begitu saja.
Air hujan merendam seluruh permukaan bumi dan menghanyutnya sisa-sisa kotoran ke tempat-tempat yang lebih rendah, kemudian hanyut ke laut. Permukaan bumi bagaikan dicuci bersih. Setelah itu tidak ada bau busuk lagi yang menyengat hidung mereka. Orang-orang shalih kemudian memanjatkan rasa syukur atas pertolongan Allah itu.
Setiap hari turun hujan namun tidak begitu deras. Akibatnya, tunas-tunas tumbuhan bermunculan ke permukaan tanah. Rumput-rumput tumbuh dengan subur. Alam tampak hijau kembali. Mereka memulai bekerja dengan bercocok tanam.
Dalam waktu yang tidak lama, pohon-pohon yang tumbuh itu mengeluarkan buah-buahan. Bahkan buah yang dihasilkan sangatlah sempurna. Sampai-sampai dikatakan bahwa sebutir buah delima dan seikat anggur tidak habis dimakan sepuluh orang.